Kehadiran Rumah Sakit Umum Daerah Saras Adyatma di Dawetan, Sidomulyo, Bambanglipuro menjadi alternatif layanan kesehatan khususnya pelayanan terhadap masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Bantul. Mulai beroperasi pada Juli 2022 lalu, kini RSUD Saras Adyatma dapat melayani pasien para pemegang BPJS Kesehatan. Komitmen ini telah dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara RSUD Saras Adyatma dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Utama Yogyakarta pada Selasa siang (30/5/2023).
Dengan adanya kerjasama ini akan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjamin mutu dan kualitasnya tanpa perlu memikirkan biaya, mengingat RSUD Saras Adyatma adalah rumah sakit tipe D yang menjadi rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, baik itu puskesmas maupun klinik kesehatan lain yang bekerjasama.
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara., MMR., saat ini RSUD Saras Adyatma telah membuka empat jenis pelayanan yakni poli anak, poli penyakit dalam, poli bedah, dan poli kandungan. Sementara itu kapasitas rawat inap di rumah sakit ini sejumlah 50 bed. Angka ini akan ditambah seiring dengan pembangunan fasilitas gedung yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.
"Antusiasme masyarakat luar biasa, masyarakat menunggu kapan kerjasama dengan BPJS, mulai besok 1 Juni pasien BPJS sudah bisa dilayani sesuai prosedur yang berlaku," demikian diungkapkan drg. Tri Wahyuni, M.PH, Plt. Direktur RSUD Saras Adyatma. Dengan begitu diharapkan dapat mengakomodasi peserta dengan jaminan sosial salah satunya BPJS Kesehatan di Bantul yang saat ini cakupannya mencapai 97%.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengapresiasi langkah cepat dari jajaran Dinas Kesehatan untuk bersinergi dengan BPJS Kesehatan, mengingat peningkatan derajat kesehatan masyarakat adalah komutmen pemerintah. "Sektor kesehatan sampai kapanpun akan menjadi sektor prioritas kita, sarpras terus kita bangun dan lengkapi untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat emakin baik," ungkap Halim.
Dalam acara penandatanganan tersebut juga diserahkan bantuan alat-alat kesehatan dan pendukung pelayanan seperti meja operasi beserta peralatannya, lampu operasi, komputer, dan lain sebagainya. Bantuan ini merupakan pemberian dari Bank Indonesia dan PT SMI, melalui organisasi Sambatan Jogja. (Am)