Bertepatan dengan peringatan 11 tahun Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta, Pemerintah Kapanewon Srandakan menggelar sarasehan budaya dengan tajuk Menuju Srandakan Mandiri Budaya. Kegiatan ini digelar di Pendopo Kalurahan Poncosari pada Kamis (24/8/2023).
Panewu Srandakan, Sarjiman, menegaskan Srandakan memiliki banyak potensi yang dapat membawa wilayah ini menjadi Desa Mandiri Budaya.
“Potensi Srandakan ini banyak. Baik dari segi budaya, adat istiadat, hingga potensi alam. Contohnya di Poncosari. Kalurahan ini telah ditetapkan sebagai desa maritim. Potensi-potensi yang dimiliki inilah yang jadi penopang kemandirian desa budaya,” jelas Parjiman.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, yang turut hadir dalam sarasehan budaya, berujar bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kapanewon Srandakan ini memiliki andil dalam menguatkan keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Saat ini tepat 11 tahun keistimewaan Yogyakarta. Dan hari ini, Kapanewon Srandakan menyelenggarakan diskusi, rembug warga yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, tentu dalam rangka menguatkan keistimewaan DIY. Karena harapannya kita sebagai warga Yogyakarta akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang muaranya adalah membangun kesejahteraan melalui keistimewaan,” beber Joko.
Joko menambahkan, dua kalurahan yang ada di Srandakan, yakni Trimurti dan Poncosari, telah menjadi teladan berkaitan dengan penguatan kebudayaan, adat istiadat, serta keistimewaan. Selain itu, Srandakan juga tergolong kondusif karena tidak pernah terjadi persoalan yang menyangkut gesekan horizontal antar masyarakat. Hal ini juga merupakan tanda bahwa Srandakan telah menjiwai keistimewaan DIY. (Els)