Sampah masih menjadi permasalahan yang serius yang harus dihadapi bersama. Bank Sampah Amanah di Dusun Besole, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan mengolah sampah dengan cara yang lebih modern menjadi briket arang. Mendapatkan bimbingan dan dukungan peralatan dari PT Pertamina, Warsinah bersama beberapa warga mengolah sampah plastik, kulit kelapa, dan kulit kacang koro menjadi briket arang yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar yang lebih terjangkau.
Sudah beroperasi selama satu tahun sebagai pusat pengolahan sampah di Dusun Besole, Bank Sampah Amanah baru memulai produksi briket arang ini beberapa pekan terakhir. Meski masih mengalami berbagai kendala dan baru dipasarkan untuk warga sekitar, para pengelola bank sampah ini tetap bersemangat mengembangkan usahanya. Saat ini, briket arang yang dapat diproduksi baru sekitar 20 hingga 50 kilogram setiap minggunya.
“Berhubung di sekitar dusun ini banyak penjual kelapa muda, jadi kita manfaatkan kulit kelapanya untuk membuat briket arang. Selain itu, kita juga mendapatkan bahan baku dari limbah pembuatan tempe koro, yaitu kulit kacang koro,” ungkap Warsinah, pengurus Bank Sampah Amanah saat ditemui pada Selasa (7/11/2023).
Proses pembuatan briket ini dengan membakar semua bahan baku hingga menjadi arang, kemudian digiling menjadi bubuk, setelah itu dicampur dengan lem, dan dicetak menjadi bentuk kubus. Dipasarkan dengan harga 16 hingga 20 ribu rupiah per kilogram, briket arang ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya, nyala api berwarna biru, mirip seperti kompor gas, lebih hemat biaya, serta mengurangi penggunaan gas elpiji dan mengurangi sampah. (Pg)