Upacara, senam sehat, hingga pemeriksaan kesehatan gratis menjadi penutup dari rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Bantul. Dengan mengusung tema “Pembudayaan GERMAS dengan Aktivitas Fisik”, acara ini dilangsungkan di Lapangan Trirenggo, Kamis (30/11/2023).
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 900 peserta. Dalam kegiatan ini pula dilakukan launching posyandu manunggal yang merupakan gabungan posyandu-posyandu tingkat dusun. dr. Agus menuturkan, posyandu merupakan salah satu ujung tombak kesehatan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bantul.
“Harapannya kedepan posyandu akan menjadi wahana strategis untuk mengisi pembangunan kesehatan di tingkat dusun dalam upaya-upaya promotif dan preventif,” ujar dr. Agus.
Selain itu pada kesempatan ini pula, akan dilakukan penyerahan penghargaan bagi insan-insan yang berprestasi di bidang kesehatan. Salah satunya adalah inovasi GELIMAS JIWO menuju SIMANTAP SEJAGAD yang berhasil memperoleh 5 besar Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2023.
“Penghargaan ini merupakan penghargaan tingkat nasional pertama dari DIY,” terang dr. Agus.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budirahardja, S.KM., M.Kes., yang pada kesempatan ini menyampaikan sambutan dari Menteri Kesehatan RI menuturkan Indonesia telah lolos dari middle-income trap, menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045. Masyarakat yang cerdas dan sehat adalah kunci masa keemasan itu. Karenanya, tema HKN Ke-59 Tahun 2023 ini adalah “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”.
Sekda juga menuturkan, pasca disahkannya Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah kini sedang menyusun Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK)yang akan berfungsi sebagai haluan bersama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia.
“Pesan saya, RIBK harus diacu oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam merencanakan, menganggarkan, dan mengimplementasikan program kesehatan di wilayah,” terang Sekda.
Sekda melanjutkan, kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta seluruh lapisan masyarakat, enam pilar transformasi kesehatan bisa kita tegakkan untuk perubahan yang lebih baik. (Ans)