Saat Tua Muda Bersatu Mencecap Kudapan Lawas Khas Mataram

Kalau bicara soal kuliner, betapa beruntung warga Kalurahan Jagalan, Kotagede. Sebab simbah-simbah atau leluhur mereka berhasil nguri-uri, melestarikan berbagai olahan kuliner yang telah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam. Jangan salah. Kuliner juga salah satu tradisi yang diwariskan oleh Raja Mataram Islam pertama, Panembahan Senopati.

Coba bayangkan seandainya simbah-simbah dulu mogok masak alias tidak lagi memproduksi kuliner khas Mataram, barangkali generasi sekarang tidak akan pernah tahu manisnya kipo atau gurihnya legomoro. Untungnya, warga Jagalan punya gebrakan untuk membuat pamor kuliner jadul agar tetap terang-benderang dan dikenal masyarakat melalui Pasar Lawas Mataram.

“Sudah tahun ke lima Pasar Lawas Mataram diselenggarakan. Tidak mudah membranding sebuah agenda rutin seperti ini. Pasar Lawas Mataram ini salah satu yang sukses karena kalau dilihat-lihat, antusiasme pengunjung setiap tahun semakin naik,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi, saat memberi sambutan dalam pembukaan Pasar Lawas Mataram, Jumat (20/9/2024).

Dian menambahkan, warga Jagalan, Kotagede, harus pede terhadap kuliner yang mereka punya. Sebab beberapa kuliner Jagalan merupakan karya tradisi yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda secara nasional.

“Nanti, saat Bapak-Ibu menyusuri stan-stan di Pasar Lawas Mataram, pasti akan menemui kuliner-kuliner yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Ada kipo, legomoro, sangga buwana, kembang waru, dan sebagainya,” imbuhnya.

Hal lain yang mengesankan dari penyelenggaraan Pasar Lawas Mataram adalah kolaborasi generasi muda dan tua yang mendukung kegiatan ini. Pula, pengunjung yang datang di hari pertama tidak hanya generasi tua yang kangen dan ingin nostalgia dengan jajanan jadul, tapi juga generasi muda yang penasaran ingin mencicipi. Lintas generasi ini tumplek blek di area Masjid Gedhe Mataram yang jadi pusat penyelenggaraan Pasar Lawas Mataram.

“Hari ini kita lihat banyak anak-anak muda datang ke sini, banyak anak cucu yang kepingin mengerti seperti apa to kuliner khas Mataram itu? Bagaimana rasanya? Dan seperti yang disampaikan Ibu Dian tadi, setiap tahun, pengunjungnya tidak turun, malah naik. Itu artinya Kerajaan Mataram adalah sebuah negara yang hebat,” ucap Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, yang turut hadir di pembukaan Pasar Lawas Mataram.

Sementara itu, Pasar Lawas Mataram tahun ini diselenggarakan selama tiga hari pada 20 - 22 September 2024. Selain menyuguhkan jajanan lawas, pengunjung juga bisa mengikuti workshop pembuatan kipo serta menyaksikan berbagai pertunjukan kesenian. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :