Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul beserta rombongan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan perwakilan sejumlah perangkat daerah terkait mengadakan kunjungan ke kawasan pantai selatan Bantul, Selasa (5/11/2024) untuk meninjau dampak abrasi yang semakin mengkhawatirkan. Dalam kunjungan ini, rombongan ingin melihat langsung kondisi pesisir yang terkena abrasi parah, yang tidak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan alam, tetapi juga mata pencaharian masyarakat pesisir.
Pantai selatan Bantul selama beberapa tahun terakhir mengalami abrasi signifikan, dengan garis pantai yang terus tergerus oleh gelombang laut. Banyak lahan pesisir yang dulunya dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi kini mulai hilang akibat abrasi yang tak tertahankan. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena wilayah ini merupakan salah satu kawasan strategis untuk pariwisata dan aktivitas ekonomi lokal yang bergantung pada kelestarian lingkungan pesisir.
Agus Budirahardja, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, menyatakan bahwa penataan pantai selatan harus mempertimbangkan potensi-potensi abrasi. Dan pantai selatan yang ada di Bantul ini memiliki ciri-ciri yang khas terkait gelombang, angin, dan pantai yang tersedia.
“Di samping itu kita juga harus mengidentifikasi bagaimana pola angin dan gelombang sehingga kita dapat memperkirakan jarak aman untuk membangun fasilitas-fasilitas pelayanan masyarakat untuk pengembangan pariwisata dan potensi perikanan,” ujar Agus.
Agus juga melaporkan bahwa berdasarkan tinjauan, daerah yang mengalami dampak abrasi paling parah adalah Pantai Kuwaru dan Pantai Cangkring. Di Pantai Kuwaru sendiri dampak abrasi mencapai 300 meter dari bibir pantai.
“Saya berharap berharap hasil dari survei ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan, sehingga Pemerintah Kabupaten Bantul dapat membangun fasilitas-fasilitas yang terintegrasi,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemulihan dan perlindungan wilayah pesisir demi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan pantai selatan. (Ans)