Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, bertemu para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam acara Konsolidasi Pilar-Pilar Sosial yang digelar di Pendopo Parasamya Bantul, Jumat (17/1/2025). Didampingi Wakil Menteri Sosial dan jajaran terkait, kedatangan Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf, yakni untuk meninjau langsung perkembangan dan upaya penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kesejahteraan sosial di Bumi Projotamansari.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah kabupaten secara terus menerus berupaya meningkatkan kesejahteraan sosial melalui kemitraan dengan masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Bantul telah berkomitmen untuk mengurangi angka kemiskinan, dengan melibatkan pilar-pilar sosial di masyarakat, baik individu, kelompok, maupun kelembagaan,” tutur Bupati.
Kabupaten Bantul, dengan jumlah penduduk sebanyak 964.245 jiwa, mencatatkan angka kemiskinan sebesar 11,66% pada tahun 2024. Bupati menambahkan bahwa persentase kemiskinan ini telah mengalami penurunan yang signifikan sejak tahun 2021 yang mencapai 14,04%. Meski demikian, Kabupaten Bantul masih memiliki tantangan untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, yang saat ini berada pada angka 2,59%.
Lebih lanjut, Bupati juga menyebut upaya penanggulangan kemiskinan di Bantul turut didukung oleh berbagai program dari Kementerian Sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang memiliki 53.876 penerima manfaat, Program Indonesia Pintar (PIP) dengan 18.884 penerima manfaat, serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang telah disalurkan kepada 88.852 keluarga penerima manfaat. Selain itu, Bantul juga berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) pada 6 September 2022, dengan cakupan jaminan kesehatan mencapai 98,55%.
Bantul juga memfasilitasi program ATENSI (Aksi Tanggap Penyandang Masalah Sosial) dari Kementerian Sosial yang memberikan dukungan bagi penyandang disabilitas, anak yatim piatu, lansia, serta individu yang memerlukan perlindungan sosial. Beberapa program ATENSI yang telah dilaksanakan di Bantul antara lain pemberian alat bantu kepada penyandang disabilitas, bantuan sosial untuk anak yatim piatu, serta permakanan bagi lansia dan disabilitas.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu hal yang ditekankan oleh Gus Ipul. “Kerja sama ini sangat penting, karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Program peningkatan kesejahteraan sosial harus melibatkan semua pihak, dari pemerintah pusat hingga komunitas lokal, termasuk relawan dan pendamping sosial,” ungkap Gus Ipul.
Menurutnya, bantuan sosial yang diberikan oleh Kementerian Sosial memiliki tujuan yang spesifik dan harus digunakan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat, seperti bantuan untuk ibu hamil yang digunakan untuk pemeriksaan kesehatan atau bantuan pendidikan bagi anak-anak. Ia juga menekankan, bahwa pendekatan terhadap kemiskinan harus disesuaikan dengan karakteristik wilayah, baik di perkotaan maupun pedesaan. (Fza)