Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bantul menggelar Level Meeting di Ruang Rapat Sasana Bawarasa I Bappeda Bantul, Jumat (21/11). Pertemuan dipimpin Kepala Bagian PPSDA Setda Bantul, Fauzan Muariffin, dan membahas langkah pengendalian inflasi serta kesiapan sektor pelayanan publik menghadapi lonjakan aktivitas akhir tahun.
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta, yang hadir sebagai narasumber utama menegaskan pentingnya koordinasi lintas perangkat daerah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan.
“Pengendalian inflasi bukan hanya memantau harga, tetapi memastikan distribusi lancar, informasi publik tersampaikan, dan semua sektor siap menghadapi kenaikan mobilitas masyarakat,” ujarnya.
Dalam arahannya, Aris meminta Diskominfo Bantul memperkuat publikasi pemerintah, termasuk memperkenalkan destinasi wisata pantai baru melalui seluruh kanal media resmi. Ia menilai sektor pariwisata ikut mendorong perputaran ekonomi masyarakat.
Kepada DKUKMPP, Wakil Bupati menekankan pentingnya pemantauan harga kebutuhan pokok dan penyampaian informasi cepat kepada warga. Ia juga meminta pasokan gas LPG 3 kilogram dipastikan aman, mengingat konsumsi rumah tangga biasanya meningkat menjelang akhir tahun.
Wakil Bupati juga memerintahkan Dinas Perhubungan untuk melakukan pengecekan rambu-rambu lalu lintas dan menyiapkan rekayasa lalu lintas di titik potensi kepadatan. “Mobilitas akan naik, Dishub harus sigap memastikan kelancaran,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY, Hermanto, memaparkan bahwa inflasi DIY masih terkendali, namun beberapa komoditas seperti beras, cabai, dan bawang merah perlu diwaspadai. Ia menekankan pentingnya penguatan GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan), yakni gerakan nasional untuk menjaga stabilitas harga pangan melalui peningkatan pasokan, kelancaran distribusi, produksi komoditas, hingga pelaksanaan pasar murah.
Dari unsur pemberdayaan masyarakat, Wakil Ketua PKK Bantul, Rini, memaparkan peran PKK dalam mengendalikan inflasi melalui edukasi keluarga. PKK mendorong warga untuk bijak berbelanja serta menanam komoditas seperti cabai dan bawang merah di pekarangan atau secara hidroponik guna memperkuat ketahanan pangan rumah tangga.
Hasil pertemuan menyepakati sejumlah langkah tindak lanjut, antara lain penguatan monitoring harga, operasi pasar, publikasi informasi harga, promosi pariwisata daerah, serta kesiapan transportasi dan rekayasa lalu lintas menyambut Nataru. Pemkab Bantul berharap langkah tersebut dapat menjaga inflasi tetap terkendali sekaligus memastikan kelancaran aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun. (rch)





