Lapan Ajak Generasi Muda Bantul Melek Teknologi

Pembangunan kincir angin berbasis pesisir sebanyak 48 buah yang ditargetkan selesai bulan Desember 2010 yang ada di Pandansimo Srandakan diharapkan akan dapat menarik minat generasi muda Bantul untuk lebih melek teknologi. Sehingga mereka terutama bagi anak sekolah akan lebih termotivasi mempelajari bidang teknologi yang manfaatnya dapat diterapkan bagi kemajuan pembangunan daerah di Kabupaten Bantul.

Hal ditas disampaikan oleh Prof. Dr. M. Syamsa Ardisasmita pimpinan rombongan tamu dari Kementrian Riset dan Teknologi (Ristek) yang juga didampingi tim dari Lapan dan UII Yogyakarta saat menyampaikan maksud dan tujuan dibangunnya teknologi kincir angin di Pandansimo kepada Bupati Bantul, di Ruang Kerja Bupati, Jumat (27/8).

"Dipilihnya Bantul sebagai lokasi penerapan teknologi kincir angin berbasis pesisir ini diharapkan dapat lebih menarik minat generasi dan anak sekolah untuk lebih senang mempelajari teknologi. Sehingga nantinya Bantul akan dapat mencetak lebih banyak lagi para ahli di bidang teknologi yang dapat memberikan manfaat lebih besar kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat." kata Syamsa.

Penerapan teknologi ini, kata Samsa lagi, diharapkan pula akan dapat mendorong masyarakat untuk mengembangan usaha produktif. Apalagi derencanakan setiap daerah wisata akan dilengkapi dengan pojok teknologi dengan dilengkapai segala seluk beluknya sebagai wahana pengenalan teknologi kepada wisatawan dan masyarakat luas.

Sementara Bupati Bantul Hj. Sri Suryawidati didampingi oleh beberapa pejabat intansi terkait dalam sambutannya menyampaikan terima kasihnya kepada tim, terutama dari Kementrian Ristek yang telah memberikan kepercayaannya bahwa wilayah Bantul menjadi ajang pengembangan teknologi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas ini. Hal ini tentunya akan menjadi lebih melengkapi Bantul, karena Bantul saat ini masuk sebagai salah satu penerima anugrah IPTEK tahun 2010 tingkat nasional.

Dalam kunjungan tersebut disampaikan pula oleh tim, bahwa saat ini Bantul diproyeksikan pula pembangunan model rumah tahan gempa yang berlokasi di wilayah Kecamatan Pandak. Model rumah tersebut dapat dibangun dengan bahan bekas bangunan dengan biaya sangat murah, per M2 Rp I juta. Ini rencananya akan disosialisasikan kepada para tukang bangunan se Bantul, agar mereka dapat menerapkannya. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :