6 KECAMATAN DI BANTUL MILIKI JUMANTIK

SEKRETARIS Daerah Kabupaten Bantul Drs H Gendut Sudarto Kd BSc MMA menegaskan bahwa paradigma baru penanganan bidang kesehatan di wilayah Kabupaten Bantul harus benar-benar direalisasikan/dilaksanakan. Selain aparat yang terkait langsung dalam bidang kesehatan (Rumah Sakit maupun Puskesmas ) terus meningkatkan kinerjanya, hendaknya aparat dinas/instansi di wilayah Kabupaten Bantul juga harus berkiprah.

“Paradigma baru menegaskan, bahwa masalah penanganan kesehatan yang dalam hal ini termasuk antisipasi terjadinya DB ( Demam Berdarah ), dinas/instansi juga harus berperan aktif”, tegas Gendut. “Ini merupakan paradigma baru”, tambahnya.

Sekda Drs H Gendut Sudarto Kd BSc MMA menegaskan hal tersebut Sabtu ( 2/2 ) di pendapa Parasamya Pemkab Bantul saat membuka Raker ( Rapat Kerja ) PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) tahun 2008. Raker sehari yang juga langsung dipimpin Sekda Bantul tersebut diikuti unsur dinas/instansi,kepala Puskesmas se Bantul, camat dan juga dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Bantul dokter Hj Siti Noor Zaenab Mkes.

Asek III Pemkab Bantul Bejo Utomo SH selaku ketua tim koordinasi penanggulangan demam berdarah, melaporkan bahwa beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten Bantul merupakan daerah endemik demam berdarah. Oleh karena itu, sangat diperlukan kepedulian dari berbagai pihak untuk mencegah jangan sampai terjadi ‘serangan’ penyakit akibat nyamuk itu. Sedangkan Rakor rencana kerja PSN Kabupaten Bantul tahun 2008 tersebut, menurut Bejo Utomo SH, antara lain bertujuan menyamakan persepsi untuk mengatasi/mencvegah sedini mungkin agar jangan sampai terjadi serangan DB di wilayah Kabupaten Bantul.

Sekda Bantul lebih lanjut juga mengharapkan agar pimpinan dinas/instansi maupun camat juga harus mengetahui bidang tugas yang harus dilaksanakan,dalam hal ini menyangkut kepedulian bidang kesehatan. Sedangkan kemungkinban dijumpainya permasalahan/kendala di daerah, hendaknya jangan sampai menyebabkan terjadinya perpecahan. Menurut Sekda, Bupati Bantul Drs HM Idham Samawi juga telah mengeluarkan SK ( Surat Keputusan ) bernomor 18 tahun 2008 tentang penunjukan Kadinas/instansi untuk men jhadi ibu asuh penanggulangan demam berdarah dengue di Kabupaten Bantul.

Dihubungi wartawan secara terpisah, Kadinas Kesehatan Kabupaten Bantul Dokter Hj Siti Noor Zaenab Mkes menjelaskan bahwa jumlah penderita DBD ( Demam Berdarah Dengue ) di wilayah Kabupaten Bantul dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada bulan Januari 2008 ada kecenderungan meningkat. Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2007, banyak mengalami penurunan. “Januari 2007 ada 66 penderita. Sedangkan total penderita DBD selama 2007, sebanyak 587 orang. Jumlah penmderita yang meninggal dunia, mencapai 12 orang”, terang Kadinkes Bantul.

Penurunan jumlah penderita DBD selama Januari tersebut menurut dr Hj Ny Siti Noor Zaenab Mkes, tidak lepas dari peran Jumantik ( Juru Pemantau Jentik ) yang sudah dibentuk di 6 ( enam ) kecamatan endemis DBD.

Masing-masing Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Bantul, Piyungan serta Kecamatan Banguntapan.

“Tiap-tiap RT di enam kecamatan tersebut telah memiliki Jumantik”, demikian Kadinkes Bantul dr Ny Hj Siti Noor Zaenab Mkes. Orang nomer satu di lingkungan Dinkes Kabupaten Bantul ini juga mengharapkan agar masyarakat menjaga kebersihan lingkungan maupun tempat tinggalnya. Langkah yang ditempuh, antara lain selalu melaksanakan gerakan 3 M ( Menguras, menutup dan mengubur ) kaleng-kaleng bekas maupun ban bekas yang diperkirakan dapat digunakan untuk tempat berkembangbiak nyamuk. ( Sus ). (sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :