Asek I Pemkab Bantul mengatakan hal tersebut saat menerima kunjungan kerja jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jawa Barat dipimpin Drs Yahya Suharyanto ( Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD/Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Jawa Barat ). Kesempatan tersebut Asek I Pemkab Bantul didampingi Kepala BPBD Kabupaten Bantul Drs Dwi Daryanto, dan jajaran dari unsure dinas/instansi tingkat Kabupaten Bantul lainnya.
Kabupaten Bantul menurut Asek I Pemkab Bantul Drs Misbakhul Munir, setidaknya ada empat wilayah kecamatan yang merupakan dawerah rawan bencana tanah longsor. Yakni selain wilayah Kecamatan Piyungan, Imogiri dan sebagian wilayah Pleret, juga masih ditambah sebagian wilayah Kecamatan Pundong. "Namun yang mendesak untuk direlokasi, 65 rumah milik 65 Kepala Keluarga tadi", tegas mantan Kadinas Perindagkop Kabupaten Bantul ini.
Ia juga menjelaskan bahwa selain sebagian kecamatan di Bantul merupakan daerah rawan bencana tanah longsor, wilayah Kabupaten Bantul juga merupakan rawan bencana banjir, antara lain wilayah Kecamatan Pleret, Pundong dan Srandakan. Sementara disisi lain, daerah ini juga dihadapkan pada rawannya bencana gempa bumi. Untuk itu, Asek I Pemkab Bantul menandaskan bahwa warga Bantul selalu meningkatkan kewaspadaannya. "Penanggulangan bencana di Kabupaten Bantul tidak saja oleh penmerintah, namun alhamdulillah juga banyak didukung unsur lainnya maupun masyarakat dan para donatur/swasta",
Sementara itu menurut pimpinan rombongan dari BPBD Propinsi Jawa Barat, Drs Yahya Suharyanto, kunjungannya ke Kabupaten Bantul tersebut untuk studi banding tentang pengggulangan bencana di Kabupaten Bantul. Seusai penerimaan, dilanjutkan tukar menukar cinderamata serta dialog jajaran BPBD Propinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bantul serta jajaran dinas/instansi terkait lainnnya. (Sus)