DIBUKA ASEK II PEMKAB BANTUL, 6 Peserta Ikuti Festival Dalang Cilik

WAYANG kulit merupakan salah satu peninggalan seni budaya yang benar-benar adiluhung. Sehingga dalam hal ini jenis pertunjukan tersebut sangat perlu dilestarikan, dan jangan sampai tergeser oleh budaya lain dalam hal ini termasuk budaya asing yang belum tentu cocog/pas dengan budaya kita. Ini perlu direalisasikan. Sehingga peninggalan nenek moyang kita tersebut jangan sampai punah,kata Asek II Pemkab Bantul Drs H Mardi Ahmad, Kamis ( 28/4 ) siang kemarin dalam sambutannya saat membuka Festival Dalang Cilik tahun 2011 tingkat Kabupaten Bantul,di aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul. Pembukaan tersebut juga ditandai penyerahan wayang kulit Gatotkaca oleh Asek II Pemkab Bantul kepada perwakilan peserta festival.

Sebagaimana dilaporkan Kasubdin Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Bantul Slamet Indarto SH, festival dalang cilik yang berlangsung sehari tersebut diikuti enam peserta yakni tingkat SD dan SMP, masing-masing Rahmat Basuki, Ilham Mahawira,Sigit Tri Purnama, Aji Brojomusti, Yogi dan Wahyu Catur Pamungkas. Kegiatan tersebut selain dalam rangka terus memupuk dan meningkatkan kemampuan dalang cilik dalam kemampuannya mendalang, juga sekaligus dalam rangka seleksi yang akan diajukan kefestival dalang cilik tingkat Propinsi DIY tahun 2011 kini. Akan memilih dua wakil dalang cilik dari Bantul yang akan diajukan ketingkat DIY, yakni tingkat pendidikan SD dan SMP,tegas Slamet Indarto SH.

Lebih jauh Asek II menegaskan bahwa selain sebagai tontonan, wayang kulit juga sekaligus sebagai tuntunan kehidupan sehari-hari. Sebab didalamnya, juga terdapat pesan dan isi yang benar-benar positif untuk dicontoh dalam berperilaku. Didalamnya antara lain dapat disaksikan sikap angkara murka itu bagaimana akibatnya, dan sikap bijak itu bagaimana akibatnya. Sehingga kita dapat juga belajar dari wayang kulit ini dalam berperilaku yang benar-benar baik/bijak, tegas Asek II Pemkab Bantul sambil menam bahkan bahwa generasio penerus jangan sampai ketinggalan dengan budaya jawa yang benar-benar adiluhung.

Hadifr juga dalam kesempatan tersebut Kadinas Kebudayaan Kabupaten Bantul Drs Suyoto HS MSi MMA, dari unsure dinas/instansi terkait dan perwakilan dari sekolah serta perwakilan siswa SD dan SMP di Kabupaten Bantul. (Sus)

Berbagi:

Pos Terbaru :