Lebih lanjut dikatakan disamping hal tersebut diatas juga masih ada industri kerajinan lain berupa anyaman bambu untuk membuat keranjang/krondo dan mebel. Masyarakat yang masih kental nuansa Jawanya juga mendukung sektor wisata dengan melestarikan seni budaya kethoprak dan kerawitan. Suyoto berharap masyarakat mampu memberi citra positif bagi wisata yang datang dengan membuat dusun bersih, tidak berbau, ramah, mudah senyum sehingga dapat menarik wisatawan yang lain untuk datang dan membeli hasil kerajinan masyarakat sekitar.
Hadir dalam acara tersebut Muspika, Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Bantul, Kantor Humas dan informasi, Dinas Kesehatan, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Dekan Fakultas Ekonomi SADAR, HPI, ASITA dan calon peserta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Sementara itu Camat Srandakan dalam sambutan yang diwakili Seksi Kemasyarakat Ngatijo, mengatakan Kecamatan dan jajarannya serta perangkat desa siap mendukung keberadaan desa wisata Lopati apalagi daerah tersebut merupakan satu jalur dengan pantai Pandan Simo. Apalagi dengan adanya program dukungan bagi terbentuknya tujuan wisata berupa pelatihan bagi pengelola wisata dengan materi Sadar Wisata, Sapta Pesona dan Pramuwisata lokal dengan nara sumber Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Association Of Indonesia Tours And Travel Agencies (ASITA).
Untuk mendukung kelengkapan Desa Wisata pada acara tersebut juga disahkan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang akan mengelola kegiatan wisata Desa Wisata Lopati. Dalam kesempatan tersebut juga diadakan penanda tanganan prasasti oleh Ka. Dinas Pariwisata Bantul dan penyematan tanda peserta kepada dua perwakilan yang akan mengikuti pelatihan . (mwr)