SMKN 1 Pundong Dengan Rancangan Alat Detektor Tsunami

Indonesia termasuk Negara yang rawan akan gempa, mulai dari kawasan barat sumatera wilayah Aceh sampai kawasan timur Indonesia wilayah Papua. Hampir semua wilayah Propinsi Sumatera pernah mengalami dan merasakan gempa bumi. Begitu juga wilayah Jawa bagian selatan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku sampai Propinsi Papua, pernah mengalami gempa bumi. Sukabumi merupakan wilayah terakhir terjadi gempa bumi dengan skala 6,1 richter pada tanggal 5 Juni 2012.

Wilayah pantai merupakan kawasan paling rawan apabila terjadi gempa bumi yang berpusat di laut. Selain terjadi kerusakan terhadap bangunan juga bahaya terjadinya tsunami. Tsunami bisa terjadi, apabila pusat gempa berada di laut dengan kedalaman dangkal dan tidak jauh dari bibir pantai. Kawasan pantai yang datar dan tanpa adanya tanaman mangrove di sepanjang pantai, dapat menimbulkan dampak (impack) negative yang luar biasa dari gempa bumi di laut tersebut.

Dampak (impack) negative terhadap manusia khususnya, dapat minimalisir bila ada peringatan dini. Peringatan dini bisa dikeluarkan bila telah terpasang alat detector tsunami, yang mampu memberikan indikasi terjadinya tsunami di sepanjang pantai. Prinsip kerja alat detector tsunami yang terdiri dari sensor dan rangkaian control. Sensor dipasang di 3 posisi yakni di bibir pantai, 200 meter dari bibir pantai dan 500 meter dari bibir pantai. Jika gejala awal tsunami muncul dengan surutnya air dari bibir pantai yang melebihi 500 meter maka control akan bekerja dan sirine akan otomatis berbunyi sebagi tanda gejala awal akan terjadinya tsunami.

Alat detector tsunami dibuat oleh siswa Rahmad Hidayat dan Nurul Ikhwanto siswa SMKN I Pundong dengan pembimbing dan penanggung jawab Bpk Sapto Budiyono S Pd. Alat Detektor Tsunami ini pernah memenangkan lomba olimpiade elektronika tingkat SMA/SMK se Jawa Tengah dan DIY sebagi juara umum dan mendapat tropi dari Gubernur DIY dan dari Institut Teknologi Akprid yogyakarta.

Pembuatan alat detector tsunami ini sangat murah dan dapat dipesan hanya dengan harga 500 ribu rupiah. Komponen yang digunakan antara lain resistor, transformator, relay, dioda, SCR serta sensor. Waktu pembuatannyapun relatif singkat yakni hanya dalam rentang waktu paling lama 2 minggu. (Drs. H. Sardjono)

Berbagi:

Pos Terbaru :