Lebih lanjut dikatakan masalah anak sangat kompleks, terkait erat dengan lingkaran kemiskinan. Bahkan banyak anak dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) ditemukan bekerja sebagai buruh tambang, loper Koran, kuli bangunan dan sebagainya. Semua jenis pekerjaan tersebut dapat mengganggu fase pertumbuhan anak.
Untuk itu Kab. Bantul menyambut antusias dilaksanakannya program pengurangan pekerja anak dalam rangka mendukung Program Keluarga Harapan (PKH) yang bertujuan mengembalikan para pekerja anak usia sekolah ke dunia pendidikan.
Tahun 2012 Kab Bantul mendapat alokas dana APBN untuk mendampingi 90 pekerja anak putus sekolah. Tantangan terberatnya bukan saat memberi pelatihan di shelter, tetapi justru ketika melakukan pendampingan pasca shelter agar anak tidak kembali ke dunia mereka sebagai pekerja.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bantul Drs. Didik Warsito, MSI dalam laporannya mengatakan program tersebut dilatar belakangi Program Pemerintah Pusat tentang wajib belajar 9 tahun tingkat nasional dan rintisan program wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.
Kebanyakan anak putus sekolah karena ekonomi baik tidak mampu membiayai sekolah atau justru untuk membantu keluarga. Kab Bantul yang mempunyai sentra industri memungkinkan memberi kesempatan anak sekolah untuk bekerja tetapi disisi lain bisa jadi penyebab anak bekerja tidak melanjutkan sekolah. Yang pasti anak boleh bekerja diusia sekolah tapi tetap sekolah.
Program Pengurangan Pekerja Anak dalam mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) adalah program Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2012 yang didalamnya terintegrasi PKH yang dalam pelaksanaannya melibatkan Pemerintah maupun non Pemetintah termasuk LSM.
Tujuan dari program tersebut untuk mengurangi jumlah Pekerja Anak dari Rumah Tangga Sangat Miskin yang putus sekolah untuk ditarik dari tempat kerja melalui pendampingan di shelter dan dikembalikan ke dunia pendidikan dan Sasaran adalah pekerja anak yang bekerja dan putus sekolah dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
Pendampingan anak di shelter di Kab Bantul dimulai tanggal 6 Mei 2012 sampai dengan 4 Juni 2012 bertempat di gedung Lembaga Pendidik PUSDIK Satpam PT Prima Security. Jumlah anak sebanyak 90 yang berasal dari 13 diantara 17 kecamatan yang ada di Bantul. Dari 90 anak tersebut meliputi Drop Out (DO) SD/MI : 12 anak, SMP/MTs : 76 anak dan SMS/SMK/MA : 2 anak.
Jumlah peserta berdasar domisili yakni : Kasihan : 7 , BBlipuro : 8, Pundong : 2, Pandak : 2, Sewon : 3 , Jetis : 1, Kretek : 2, Pajangan : 3, Bantul : 6, Bgtapan : 6, Imogiri : 23, Dlingo : 21 dan Sanden : 6 anak.
Ada dua pilihan untuk kembali ke pendidkkan dan anak diberi kesempatan memilih, maka terjadilah dua kelompok yakni yang ingin melanjutkan : SMP : 4 , SMA : 4 , SMK : 39 dan MA : 2 anak, sedang yang memilih non formal : Paket A/ setara SD : 1, Paket B : 11 , Paket C : 27 dan Kursus : 2 anak. (dib)