Dalam Workshop Penyusunan Buku Saku Pendidikan Karakter Bangsa Pak Idham: "Lakukan Perlawanan Terhadap Penjajah Dengan Ideologi Bangsa Pancasila"

Kekhawatiran terhadap pembentukan karakter bangsa yang dimulai dari pendidikan usia dini merupakan sesuatu yang penting dan harus mendapat perhatian khusus dari kita semua. Jika kita perhatikan, sebenarnya ada tantangan besar dalam sektor pendidikan bangsa kita ini. Ideologi negara yaitu Pancasila sudah banyak mengalami kelunturan di jaman sekarang ini. Dengan mendapat pengaruh budaya luar otomatis bangsa kita terjajah negara lain, dan merupakan ancaman besar bagi ideologi bangsa Indonesia. "Kita harus lakukan perlawanan terhadap perilaku atau budaya dari luar yang secara tidak langsung itu adalah merupakan penjajahan bagi bangsa Indonesia. Pendidikan karakter bangsa bisa didapat sejak anak-anak, dari pengalaman atau kejadian sehari-hari yang ditemui merupakan aplikasi atau implementasi dari Pancasila. Ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila ini sangat luar biasa, hal tersebut diakui oleh 2 (dua) presiden Amerika yaitu Barack Obama dan John F.Kennedy,"dengan penuh gelora Drs.H.Idham Samawi memaparkan tentang pendidikan karakter bangsa dalam acara Workshop Penyusunan Buku Saku Pendidikan Karakter Bangsa di Hotel Matahari Selasa (20/11).

"Buku saku ini ditarget bisa terbit Desember 2012 harus tercapai. Bantul merupakan salah satu kabupaten dari 16 daerah prioritas se Indonesia yang menegakkan pendidikan karakter bangsa. Jadi kita harapkan dukungan dan motivasi atas penyusunan buku acuan ini,"jelas Drs.H.Masharun,MM Kepala Disdikmenof yang juga ketua pelaksana workshop. Workshop yang diikuti oleh 100 peserta dari lingkungan pendidikan yaitu Kepala Sekolah, guru bidang studi PKN, dan guru bidang studi lain tersebut dilaksanakan mulai tanggal 20 sampai 23 November 2012. Narasumber dalam workshop hari pertama adalah Drs.H.Idham Samawi (Ketua Dewan Pendidikan Bantul juga Penggagas penyusunan buku saku), Prof.Dr.dr.Sutaryo,Sp.AK (Guru Besar Fk Kedokteran UGM) dan Prof.Dr.Wuryadi,MS (Guru Besar Universitas sarjanawiyata Tamansiswa).

Penyusunan buku saku pendidikan karakter bangsa ini merupakan upaya pemerintah daerah Bantul untuk mengembalikan karakter yang berprinsip dan berideologi Pancasila. Sehingga akan terbentuk generasi penerus bangsa yang kokoh, ksatria serta sesuai karakter bangsa Indonesia Pancasila. "Pemkab Bantul memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dengan penyusunan dan penerbitan buku saku sebagai acuan pendidikan berkarakter Pancasila. Sangat berharap dengan buku ini bisa menumbuhkan kembali jiwa/karakter bangsa Indonesia. Segala perilaku dan karakter kita mengacu pada Pancasila, sehingga tidak kehilangan pegangan dan tidak menimbulkan kekacauan dimana-mana,"papar Drs.H.Mardi Ahmad saat membacakan sambutan Bupati Bantul membuka acara workshop.

Pendidikan bersumber Pancasila yaitu pendidikan yang religitas (Ketuhanan YME), humanitas (Kemanusiaan ynag adil dan beradab), nasionalitas (Persatuan Indonesisa), sovereinitas (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dan permusyawaratan Pancasila) dan sosialitas (Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia). (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :