Warga desa Sidomulyo terbentuk dalam kelompok pengrajin usaha pengolahan hasil pertanian telah memproduksi beberapa makanan berbahan dasar pisang, salah satunya adalah UP FMA dusun Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro. "UP FMA Sidomulyo ini berdiri sejak 30 Agustus 2007. Kami bisa bertahan untuk bekerja bersama-sama juga atas dukungan Pemkab Bantul melalui Penyuluh dari BKP3 (Ibu Listuti Parwindiawati,SP) yang selalu mendampingi kami,"lanjut Lasiyo.
Dengan mengangkat pisang sebagai bahan dasar makanan ini, Lasiyo mendapat penghargaan dalam penganekaragaman makanan berbahan baku lokal di tingkat nasional yang diberikan oleh Presiden di Jakarta pada upacara kemerdekaan RI ke 67 17 Agustus 2012. Pemanfaatan bahan pangan lokal dalam pengembangan usaha produksi makanan/jasa boga bertujuan untuk mengangkat kembali kearifan potensi bahan lokal nusantara menjadi olahan makanan beorientasi global dan berkelas serta memiliki prospek untuk dikembangkan jadi usaha produksi makanan/boga. "Pohon pisang bisa digunakan untuk berkreasi membuat makanan maupun kerajinan. Buah pisang bisa dibuat makanan seperti dodol, sale, kripik, donat, gethuk, egg roll, roti, carang gesing, sirup, bahkan susu pisang. Saya sudah mulai memproduksi makanan dengan bahan pisang sejak tahun 2000. Setiap hari saya dan teman-teman bisa produksi macam-macam makanan dari pisang. Usaha ini sangat membantu ekonomi rumah tangga saya,"kata Sumirah salah satu anggota kelompok.
Terbukti sudah, warga Sidomulyo mampu membuat berbagai macam makanan dengan bahan lokal yaitu pisang yang rasanya tidak kalah enak dengan makanan modern saat ini. Melalui sentuhan kreativitas dan dari pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti, banyak warga Sidomulyo yang mampu membuat aneka makanan dari pisang. Pisang yang digunakan adalah hasil budi daya warga itu sendiri. Dari penggunaan lahan untuk menanam pisang, dan selanjutnya pohon pisang dimanfaatkan untuk membuat berbagai jenis makanan, jadi warga bisa mengapresiasi untuk mandiri, berwiraswasta dan berprestasi. (dew)