Rebo Pungkasan Tradisi Turun Menurun. Bupati Bantul : "Ironis budaya asing jadi kiblat budaya"

Krisis moral yang melanda generasi muda dikarenakan banyak yang melupakan budaya adiluhung dari nenek moyang kita. Ironisnya banyak yang menjadikan budaya asing sebagai kiblat cara hidupnya, hal tersebut disampaikan Bupati Bantul dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Sunarto, SH. MM. pada perayaan Rebo Pungkasan, Selasa (8/1) di Balai Desa Wonokromo Pleret Bantul.

Lebih lanjut dikatakan Ngayogyakarta Hadinigrat memiliki budaya yang unik dan bernilai tinggi serta beraneka ragam, sementara Kabupaten Bantul sebagai salah satu penyangga budaya tentunya harus melestarikan tradisi yang ada diantaranya kirab budaya lemper raksasa dalam moment Rebo Pungkasan.

Acara tersebut juga dihadiri Dandim Letkol Kav dedy Seyiawan. S. Sos. Kapolres AKBP Dra. Dewi Hartati, Kadisbudpar Drs. Bambang Legowo. M.Si. Muspika dan masyarakat sekitar.

Acara Rebo Pungkasan tahun 2013 diawal dengan pembacaan Al Qura, pada senin 7 Januari 2013 mulai pukul 19.00 WIB dilanjutkan tahlil, pengajian. Pada Selasa 8 Januari diadakan kirab lemper raksasa dari Masjid Karanganom menuju Balai Desa Wonokromo. Di tempat tersebut diadakan doa keselamatan diteruskan pemotongan lemper raksasa dilanjutkan melempar lemper kecil-kecil kepada pengunjung.

Dalam momen Rebo Pungkasan juga diiringi dengan pasar malam yang dimulai hari senin Minggu, 1 13 Januari 20012, setiap malam mulai pukul 08.00 01.00 WIB. (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :