Bupati Ajak Dinas/Instansi Hemat Energi

Bupati Bantul, Drs.HM Idham Samawi mengajak semua pihak terutama Dinas/Instansi untuk berhemat energi. Penghematan ini mutlak dilakukan sebagai bagian dari rasa cinta pada tanah air dan bangsa, karena akan mengurangi beban subsidi pemerintah. Sebagaimana diketahui bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengurangi krisis APBN akibat dari melambungnya harga minyak dunia yang menembus hingga 120 Dollar/barel.

Demikian dikatakan Bupati Bantul, dalam acara Sosialisasi Hemat Energi yang diselenggarakan PLN APJ Yogyakarta, Senin (5/4) di Pendopo Parasamya Bantul. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala PLN APJ Yogyakarta, Ir.M.Fadholi, serta Ka.Dinas /Instansi terkait.

“ Banyak dari kita yang masih boros dalam menggunakan energi dan tidak mau berhemat. Padahal jika semua rakyat Indonesia khususnya rakyat Bantul berhemat menggunakan PLN maka berapa yang bisa dihemat dari subsidi pemerintah atas biaya listrik, “ kata Idham. Saat ini merupakan saat yang tepat untuk berbuat bagi bangsa Indonesia, dan ini merupakan bagian dari membangkitkan rasa nasionalisme walaupun hanya dengan cara menghemat penggunaan listrik.

Sementara itu Ka.PLN APJ Yogyakarta, Ir. M Fadholi mengatakan bahwa pemakaian energi di Indonesia terutama energi listrik perlu dihemat mengingat semakin menipisnya sumber-sumber energi yang tak terbarukan seperti minyak, batubara serta gas. “ Karena sebagian besar pembangkit tenaga listrik kita masih menggunakan bahan bakar minyak, batu bara dan lainnya. Jadi bisa penghematan listrik ini akan membantu keuangan negara dalam hal pengurangan subsidi pada sektor kelistrikan, “ katanya.

Ditambahkan bahwa penghematan ini harus diawali dari pegawai PLN sendiri dan harus didukung oleh semua lapisan masyarakat. “ Saat ini kami juga mendorong pegawai PLN untuk berhemat dalam penggunaan AC dan lampu yang diset dalam suhu yang tak terlalu rendah dan penggantian lampu dengan lampu yang hemat energi, “ kata Fadholi.

Sementara itu dalam sosialisasi hemat energi juga dijelaskan tentang perhitungan biaya listrik bulanan. “ Pelanggan yang memakai tenaga listrik sampai dengan batas hemat tertentu atau 80 % rata-rata penggunaan nasional, akan dikenakan tarip subsidi, sedangkan pelanggan yang tidak bisa berhenat, maka kelebihannya akan dikenakan tarip tidak bersubsidi ( Tarip multiguna Rp.1.380,-/KWH). Sedangkan pelanggan yang terkena program penghematan ( non subsidi) untuk tahap pertama akan diberlakukan pada pelanggan dengan daya mulai 6.600 VA untuk golongan tarif : golongan pelanggan Rumah Tangga ( Tarip-R), Golongan Pelanggan Bisnis ( Tarip-B), kecuali Pelanggan Bisnis dengan daya diatas 200 kVA (B-3), Golongan pelanggan pemerintah (Tarip-P), kecuali Pelanggan Pemerintah dengan daya diatas 200 kVA(P-2). Dengan penghematan tersebut diharapkan akan memperoleh penghematan subsidi sebesar Rp.2,7 Trilyun. (Nurcholis)

Berbagi:

Pos Terbaru :