Kebangkitan nasional dimulai dari sekelompok kecil orang-orang yang berkesadaran akan kondisi yang dihadapi dan punya idealisme akan masa depan. Pada era sekarang, ketika persoalan sudah sedemikian kompleks, ketika materialisme menjadi ideologi baru masyarakat, ketika individualisme dan kelompok-isme menggeser semangat kebersamaan dan toleransi, ketika pragmatisme membuat orang mengambil jalan pintas dan menghalalkan segala cara, ketika generasi muda tertatih-tatih untuk membayangkan masa depan seperti apa yang akan dialami, maka kesadaran itu sangat penting.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan hal tersebut dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kapolres Bantul AKBP H Yusmanjaya SIK selaku pembina upara pada upacara peringatan satu abad Harkitnas ( Hari Kebangkitan Nasional ) tingkat Kabupaten Bantul dengan tema bersatulah bangsaku jayalah negeriku , di lapangan Paseban Bantul hari Rabu ( 21/5 ).
Upacara yang diikuti unsur pelajar, PNS, TNI-POLRI, PGRI, Pepabri, anggota veteran serta dihadiri Dandim Bantul Letkol Art. Rony Pasaribu. Sekda Bantul Drs. Gendut Sudarto Kd, BSc, MM, unsur Muspida, para anggota DPRD Bantul, para Asisten/sekda dan para kepala dinas/isntansi dengan komandan upacara Kapten Armed Suyadi ( Dan Ramil 01 Bantul ), perwira upacara Kakan Humas Informasi Bantul Sunarto, SH MM serta paduan suara mahasiswa STKIP Catur Sakti Bantul tersebut berjalan dengan tertib dan khitmat.
Lebih lanjut Gubernur DIY mengharapkan saat ini perlopor-pelopor kebangkitan sangat diperlukan yang harus dimulai dari diri sendiri, dari profesi dan pekerjaan yang dugeluti, dari jabatan yang diamanatkan serta dari tangung jawab yang diberikan. Semua komponen bangsa perlu terus memperbaharui komitmen pada idealisme bersama, tujuan Indoensia merdeka yakni kedaulatan, persatuan dan kebersamaan sebagai bangsa serta kesejahteraan yang berkeadilan tandasnya. (bn)