Sekretaris Daerah Bantul Drs. H. Gendut Sudarto, Kd. MM. dalam sambuatn selamat datang mewakili Bupati mengharapkan dengan peresmian gedung baru tersebut dapat menambah gairah masyarakat terutama peternak untuk mengembangkan usahanya sehingga bisa mensejahterakan warga masyarakat. Pemkab Bantul selama ini telah mengimplementasikan visinya bukan lagi hanya meningkatkan hasil pertanian namun sudah mengarah ke mensejahterakan petani. Program yang jadi andalan adalah menyiapkan anggaran untuk membeckup 7 komoditi bila panen harga jatuh yakni padi, kedelai, cabai, bawang, brambang, jagung dan kedelai.
Hadir dalam acara tersebut Muspida, Dinas Pertanian Bantul, Dinas Peternakan, Dinas Kesehatan, Kantor Humas dan Informasi, kelompok peternak dan masyarakat.
Sementara itu Sekjen Departemen Pertanian Hasanudin Ibrahim dalam sambutannya mengatakan sangat apresiasi dengan program pemkab Bantul yang selalu mendorong petani untuk giat mengolah sawahnya dan juga perhatiannya bukan hanya sebelum panen bahkan sampai memantau harga waktu panen tiba. Bila separuh Pemerintah Daerah di Indonesia mempunyai visi seperti Bantul maka pusat tinggal memfasilitasi dan membantu apa yang diperlukan untuk rakyat. Kalau Pemerintah daerah kuat maka negara kesatuan Republik Indonesia juga kuat
Kalau separuh bupati di Indonesia mempunyai program seperti Bantul, rakyat Indonesia pasti makmur dan tugas menteri pertanian sangat ringan jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan ada satu daerah yang lahan pertaniannya terjadi fuso, namun dinas pertanian tidak tahu padahal letaknya dibelakang kantor itu sangat disayangkan.
Harapan dari Sekjen dengan diresmikannya balai diagnostik kehewanan propinsi DIY di Bantul tersebut pengelolaannya bisa menjadi yang terbaik di Indonesia dan itu sangat mungkin terjadi melihat semangat Pemkab dalam memperhatikan masyarakat petani dan peternak.
Balai Diagnostik Kehewanan tersebut juga dilengkapi dengan laboratorium kesehatan hewan yang akan menangani dan meneliti penyakit yang menyerang hewan dan juga laboratorium masyarakat veteriner yang akan meneliti keluhan masyarakat tentang peredaran daging hewan yang tidak dikehendaki. (mwr)