Menutur laporan panitia yang disampaikan oleh Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten bantul dra. Ending Suryati lomab aini bertujuan mengajak para siswa untuk peduli terhadap penyalahgunaan narkoba di lingkunganny serta mencari kader yang berkualitas untuk membangkitkan semangat anti napza di lingkungan sekolah masing-masing. Lomba ini melibatkan para yuri dari Polres bantul, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, ISI, guru SMA dan dari LSM terkait.
Sementara Bupati Bantul dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wabub Bantul Drs. Sumarno PRS diantaranya mengatakan bahwa permasalahan narkoba kini telah menjadi permasalahan seluruh bangsa Indonesia. Bahkan dewasa ini bangsa Indonesia menghadapi ancaman narkoba yang sangat serius, karena saat ini tidak lagi sebagai konsumen, melainkan juga sebagai produsen. Ini membuktikan dengan diketemukan beberapa home industry yang ternyata memproduksi ekstasi dan shabu ada di beberapa tempat di Indonesia.
Ironisnya lagi, tambah Bupati, jumlah kasus narkoba cenderung naik setiap tahunnya, demikian pula penggunaan narkoba di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana paling banyak pelakunya adalah kelompok pemuda dan remaja dengan jumlah lebih dari 14 ribu orang atau 19 persen dari seluruh pengguna. Untuk itu, kata Bupati, suatu hal yang sangat membahagiakan jika para generasi muda dan pelajar Kabupaten Bantul bersatu dan berkomitmen menyatakan diri dari bahaya narkoba. Ini berarti tidak ada tempat untuk narkoba. Kenali narkoba bukan untuk dicoba, melainkan untuk dihindari!.
Pada lomba tersebut, kata Endang , akan dipilih 3 peserta terbaik dari masing-masing lomba yang akan diumumkan lewat website Pemda Bantul atau www.bantul.go.id pada tanggal 5 Mei 2014. Penyerahan hadiah berupa piagam, trophy dan uang pembinaan akan diserahkan pada puncak acara Hari Anti Narkoba Internasaional se DIY tanggal 26 Juni 2014 di Pendopo Parasamya Bantul. (Sit)
