Telah kupasang pantaimu, pada layar telepon genggamku, telah kukirim warna malam, dan debur ombaknya, ke telepon genggammu, pantai yang masih menyimpan, jejak kakimu dan kakiku, sekian puluh tahun yang lalu (Joko Pinurbo) dibaca dengan apik dan penuh penghayatan oleh Hj.Sri Surya Widai sehingga mendapat apresiasi tepuk tangan merah dari para hadirin di Pendopo Parasamya hari Sabtu malam (6/9).
Hadir dalam launching tersebut Drs. HM Idham Samawi selaku Dewan Pendidikan Kabupaten Bantul, Ketua PWI Yogyakarta Sihono HT, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bantul Drs. Bambang Legowo, para guru, para penyair dari berbagai daerah yang puisinya masuk dalam antologi seperti Dharmadi (Jakarta), Sumanang Tirtasujana (Purworejo), Sudharmono (Bekasi), Selsa (Temanggung), Al Khusna (Solo), Teguh Ranusastra Asmara (Yogyakarta), Ardi Susanti (Tulungagung) dan lain-lain yang membacakan puisinya.
Selain pembacaan puisi oleh Hj. Sri Surya Widati dan beberapa pejabat yang hadir juga diisi dengan orasi kebudayaan oleh Drs. HM Idham Samawi yang memberikan apresisasi, kepada para penyair yang telah menyumbangkan karyanya sebagai sebuah penyejuk suasana di tengah dinamika masyarakat saat ini yang senantiasa diukur materi.
Acara launching antologi puisi oleh 55 penyair tersebut menurut Ons Untoro juga dimaksudkan sebagai kado bagi peringatan Hari Jadi Bantul ke 183 tahun 2014, dengan harapan dapat menangkap semua kesan dan pesan lewat puisi yang 'pure' merupakan potret khusus semua hal ikhwal tentang Bantul. (admin/bn)