Lebih lanjut dikatakan, serbuan budaya global kadang mengintervensi budaya lokal sehingga identitasnya semakin hilang. Untuk itu budaya yang telah ada sejak nenek moyang dan memiliki karakter dan “roh†luhur harus dipertahankan.
Sementara Ketua Panitia Drs. Bambang Legowo, M.Si. dalam laporannya mengatakan tujuan diadakannya festival untuk memberikan wawasan tentang pembinaan, pengembangan dan melestarikan
Kebudayaan yang adiluhung.
Festival diadakan dengan mengambil tempat secara berpindah yakni tanggl 2 Oktober 2014 bertempat di Desa Tamanan Banguntapan, dilanjutkan tanggal 6, di Desa Sidomulyo Bambanglipuro, tanggal 8 di Desa Bangunjiwo Banguntapan, tanggal 10, di Desa Trimulyo Jetis dan terakhir tanggal 12, di Desa Bantul Bantul sekalian penutupan dan pembagian hadiah. Adapun peserta merupakan perwakilan 17 kecamatan se Kabupaten Bantul. (BS)