Lebih lanjut dikatakan untuk mencukupi kebutuhan tersebut diperlukan pengembangan sektor pertanian. Pemkab Bantul sudah berkomitmen membangun kemandirian pangan untuk mensejahterakan petani untuk memerangi kemiskinan dan juga kerawanan pangan. Namun keterbatasan petani dalam sarana dan prasarana, memerlukan tehnologi yang memadai untuk mendapatkan hasil semakin yang baik.
Pengolahan hasil dan pendistribusian harus dicari jalan bersama untuk meningkatkan nilai tawar, untuk itu pengembangan industri yang mendukung pertanian dan infrastruktur perlu segera diwujudkan.
Pameran perlu sering diadakan hal ini dirasa sangat penting untuk menampilkan hasil budidaya dan pertanian Bantul. Sebenarnya kualitas pertanian kita digemari masyarakat dunia, namun yang dituntut bagaimana mempromosikan. Dengan pameran ini diharapkan juga terjadi transaksi secara langsung karena bila penjual dan pembeli langsung bertemu akan saling menguntungkan.
Sementara itu Ketua Panitia yang juga Kabid. Sarana, Prasarana dan Agribisnis Dispertahut, Joko Waluyo, SPT. mengatakan tema pada acara Bantul Agro Expo adalah “Dengan Peningkatan Produksi Produktivitas dan Mutu Produks Pertanian Menuju Kedaulatan Panganâ€. Kegiatan tersebut tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat Bantul pada umumnya dan petani pada khususnya meningkatkan perhatian dan kesadarannya mengenai pentingnya penanganan masalah pangan baik lokal maupun nasional.
Pameran akan dilaksanakan selama 3 hari mulai 22 -24 Okt 2014 dan ditutup dengan senam Sak Isane yang diikuti kelompok petani, P3A dan GP3A, kelompok ternak dan karyawan komplek perkantoran Pemda II, dengan diikuti 25 stand dari 17 kecamatan se Kab. Bantul.
Pada acara tersebut juga diberikan bantuan alat pertanian kepada kelompok tani berupa hand traktor 51 buah, pompa air 32 buah, transplenter 3 buah, cultivator 2 buah, khusus mantra tani berupa 17 motor dan lap top untuk 17. Disamping itu juga ada beberapa program lain diantaranya SRI untuk 50 kelompok, JITUT untuk 37 kelompok, SPLIT untuk 5 kelompok dan UPPO untuk 6 kelompok total biaya 8 Milyar. (mw)