Ketua RAPI Bantul, Sutriyana dalam laporan pembukaan mengatakan anggota RAPI Bantul dalam perjalanannya pernah mengadakan Musyawarah pertama pada tanggal 8 April 2012, dan berhasil membentuk pengurus untuk pertama kalinya. Pada tanggal tersebut juga dijadikan Hari Jadi RAPI Bantul oleh Bupati.
Pengurus ke 1 telah berhasil menyusun agenda kegiatan dan melaksanakan secara baik. Dengan berbagai kendala dan rintangan yang menghadang telah dapat dilalui selama tiga tahun. Namun selama tiga tahun kepengurusan belum banyak yang bsa dilakukan harapannya untuk pengurus selanjutnya bias lebih terprogram dan tertata dengan baik.
Beberapa rangkaian kegiatan yang menyertai musyawarah diantaranya , tanggal 22 April 2015 mengadakan baksos berupa donor darah di pendopo parasamya, 29 April 2015 kegiatan bersih lingkungan di Pantai Baru dan ditutup tangal 5 April 2015 upacara puncak acara Hari Jadi RAPI.
Sementara Sekda Bantul Drs. Riyantono, M.Si. dalam sambutan mewakili Bupati Bantul mengatakan di lingkungan SKPD Kabupaten Bantul, mulai tahun 2015 semua telah berikan fasilitas HT untuk memperlancar komunikasi. Dengan keberadaan alat tersebut akan mempermudah bagi RAPI untuk selalu koordinasi berbagai masalah di lapangan dengan pejabat yang berkompenten.
Untuk memberi kemudahan jalur komunikasi Pemkab Bantul membagi beberapa wilayah dengan sandi. Untuk Bupati dengan kode Taman Sari 1, Wakil Bupati kode Taman sari 2, Sekda kode Taman sari 3. Untuk Tiga Asisten dengan kode Wisnu 1,2,3. Sedang camat sesuai dengan pembagian wilayah. Wilayah Timur kode Seto, wilayah Tengah kode Bismo dan wilayah Barat kode Pandu.
Lebih lanjut dikatakan musyawarah merupakan evaluasi program lama dan pelaksanaannya sehingga bias digunakan untuk acuan penyempurnaan serta penambahan hal yang diperlukan. Keberadaan RAPI sangat membantu agenda pemerintah dalam memperlancar program pembangunan dan penanganan pemasalahan social yang ada. Keberadaan organisasi yang legal harus bisa dibuktikan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam komunikasi juga menjaga etika dengan bahasa yang baik. (mw)
