Peresmian selesainya rehabilitasi bangunan monumen Apsari berupa pendopo secara swadaya masyarakat menghabiskan dana sekitar Rp 80 juta bersamaan dengan rangkaian kegiatan merti dusun tersebut, juga dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk mengambil cerita topeng wojo oleh dalang ki Suparman.
Monumen Apsari dibangun tahun 1986 yang saat itu diresmikan oleh KGPAA Paku alam VIII tetapi roboh terkena angin puting beliung tahun 2012 adalah sebuah monumen terhadap prestasi dusun Kalirandu yang berhasil menjadi pelopor kegiatan KB, dimana melalui paguyuban ibu-ibu akseptor KB telah berorientasi pada usaha peningkatan kesejahteraan keluarga melalui berbagai kegiatan yang produktif.
Karena itu Kepala Perwakilan BKKBN DIY Dra. Hitima Wardhani, M.PH berharap agar dengan telah berdirinya kembali monumen Apsari selain dapat digunakan untuk berbagai pusat kegiatan masyarakat seperti pos yandu balita, pos yandu lansia dan lain-lain juga menjadikan motivasi untuk lebih giat bekerja guna mewujudkan keluarga yang sejahtera.
Sementara itu Penjabat Bupati Bantul dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Ir. Subiyanto Hadi, MM antara lain mengatakan bahwa kemajuan suatu bangsa dapat tercapai apabila bangsa itu menghargai kebudayaannya sendiri, sehingga acara merti dusun pada hakekatnya merupakan penyadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya bangsa pada umumnya dan khusunya budaya Jawa. (bn)