UPPKS Bantul ‘Ngangsu Kawruh’ Ke UPPKS Melati Wonosari

Untuk mengembangkan hasil produktivitas dan kreativitas, kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) se kabupaten Bantul ‘ngangsu kawruh’ ke UPPKS Melati dusun Butuh, desa Pulutan, kec Wonosari, kabupaten Gunung Kidul, Selasa (13/10). UPPKS Melati merupakan Juara 1 temu pengelola kelompok UPPKS tingkat nasional tahun 2015. Peserta studi banding dan praktik kegiatan terdiri dari pengelola UPPKS di Kabupaten Bantul, PLKB Kecamatan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, BKKPPKB Bantul, serta dinas/ instansi terkait.

“Kreativitas ibu-ibu kelompok UPPKS Melati mampu membawa harum nama dusun Pulutan serta juga menambah prestasi DIY di tingkat nasional. Masyarakat disini mempunyai semangat untuk menggali potensi daerah yang minim seperti ini. Dengan keterbatasan, ibu-ibu mampu berkreasi dan berinovasi mengembangkan usaha bersama,”kata Drs Iswadoyo,MM Camat Wonosari.

UPPKS Melati berdiri sejak tahun 2005dengan anggota 10 orang dari ibu-ibu PKK. Dengan keterbatasan keterampilan dan kemampuan, ibu-ibu tetap gigih produktif untuk menghidupkan kelompok usahanya. Namun pada tahun 2012 mendapat bimbingan, pelatihan dari BPMPPKB (Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana) kabupaten Wonosari. “Selain mendapat kesempatan untuk pelatihan peningkatan usaha, kelompok kami juga memperoleh penambahan dana dari Disperindagkop senilai Rp 30.000.000 serta dari Dinas PErtanian senilai Rp 50.000.000. semua bantuan ini sangat membantu kelancaran kelompok usaha ini hingga mendapat pernhargaan sebagai pemenang I UPPKS tingkat nasional,”ujar Tri Budi Lestari Ketua kelompok UPPKS Melati.

“Apresiasi kami sampaikan kepada kelompok UPPKS Melati, terima kasih atas sambutannya. Kedatangan kami intinya kami ingin belajar dan bertukar pengalaman. Dan terimakasih kembali kami ucapkan atas ilmu dan pengalaman yang dibagi kepada kami. Semoga ini bisa jadi semangat kami untuk meningkatkan UPPKS di Bantul sehingga bisa membantuk peningkatan ekonomi masyarakat”, tutup Drs. Lukas Sumanasa, M.Kes Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga. (dw)

Berbagi:

Pos Terbaru :