Hadir dalam Majelis Dhuha dan Dzikir Asmaul Husna, Bupati Bantul Drs Suharsono selaku tuan rumah, Ibu PKK Kabupaten Bantul, Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, Camat dan Lurah se Kabupaten Bantul serta Majelis Dhuha Kabupaten Bantul.
Bupati Bantul Suharsono dalam sambutannya, mengatakan salam sejahtera dan mengucapkan selamat datang kepada segenap tamu undangan dan majelis dhuha. Bupati Bantul menyambut gembira atas dimasukkannya beliau ke dalam anggota majelis Dzikir ini . " Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat Kabupaten bantul akan senantiasa dilindungi Allah, sehingga masyarakat Bantul yang sehat, cerdas dan sejahtera dapat terwujud, " harap Bupati.
Lebih lanjut Bupati Bantul menyampaikan terima kasihnya kepada segenap peserta Majelis Dzikir, karena doa dan dzikir merupakan modal kemantapan jiwa atau rohani untuk beraktifitas. " Dengan selalu memanjatkan doa dan mohon pertolongannya jiwa akan merasa tenang, pikiran terasa lapang sehingga penyakit yang selalu muncul karena pikiran tidak tenang dan membikin loyo tidak bersemangat bisa kita hindari insya Allah, " tambah Bupati Bantul.
Rangkaian kegiatan Majelis Dzikir ini dipimpin oleh Ustadz Mutarom, antara lain, melaksanakan sholat dhuha berjamaah, dilanjutkan dzikir Asmaul Husna, Doa Majelis Dhuha, Taddarus Al Quran, doa sholat dhuha dan ditutup pengajian dan doa penutup majelis oleh Ustadz Muhammad Nur Hayid (Pengasuh Acara Serambi Islami TVRI Nasional).
Sementara Ustadz Muhammad Nur Hayid dalam taushiyahnya mengatakan, pentingnya untuk selalu taat kepada Allah swt dan rasulNya, berkah dan ridloNya selalu tercurah kepada hamba-hambaNya yang bertakwa. " Gambaran daerah yang aman dan tentram, pasti banyak orang baik di dalamnya, insya Allah semua yang hadir di dalam majelis ini orang-orang baik, karena orang baik itu berguna bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain, " kata Ustad Muhammad.
Di sisi yang lain Ustadz Muhammad menerangkan, Majelis dzikir ini didirikan untuk merajut kebersamaan rakyat dan meningkatkan Ukhuwah Islamiah dan Ukhuwah Wathoniyah (berbangsa), dengan meningkatnya kesadaran yang utuh, akan keberagaman dalam hidup berbangsa dan bernegara, suatu perbedaan itu rahmat, bukan untuk saling bermusuhan. " Majelis dzikir inipun sebagai media konsultasi, saluran penyampaian problem sosial dan pengembangan jiwa kewirausahaan atau enterpreneurship, " ungkap Ustadz Muhammad.
Menutup taushiyahnya Ustadz mengatakan , sempatkan selalu untuk melaksanakan sholat dhuha minimal dua rakaat sebelum kerja, semoga Allah selalu mencurahkan rahmat dan berkahNya kepada kita semua. (rch)