Launching Wisata Edukasi Kerajinan Gerabah Jetis

DISKOMINFO Konsep wisata bagi dusun atau perdesaan yang berkembang dewasa ini adalah community pariwisata berbasis komunitas, masyarakat merupakan pemilik sekaligus pengelolanya. Kearifan lokal adalah roh utama dalam pengelolaan kepariwisataan berbasis masyarakat desa, demikian kata Bupati Bantul Drs. H. Suharsono di acara peresmian Wisata Edukasi dan Gelar Budaya Dusun Jetis, Panjangrejo, Pundong Bantul. Kamis (20/4).

Desa atau Dusun Wisata harus mampu menarik wisatawan karena keunikannya, baik itu budaya, alam maupun daya tarik buatan masyarakat setempat. " Pengelolaan wisata desa ini harus berdasarkan kesadaran penuh masyarakat akan potensi yang ada dan memberikan sentuhan budaya asli, wisata edukasi ini jangan dipandang sebagai bisnis semata namun juga, kegiatan edukasi ini dapat diarahkan menjadi socioenterpreneur yang dapat memberikan peluang setara antar warga desa untuk maju bersama secara kontinyu, " harap Bupati Bantul.

Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, selalu mendorong aktifitas ekonomi kerakyatan dengan bantuan pinjaman lunak dan aneka program pengembangan usaha dan pendampingan. " Kegiatan atas prakarsa warga Jetis Panjangrejo ini patut diberikan apresiasi, atas upayanya menggeliatkan perekonomian dusun dan menjawab tantangan kepariwisataan serta melestarikan warisan budaya nenek moyang kita, " tambah Bupati Suharsono.

Ditemui terpisah Lurah Desa Panjangrejo Daru Kuswara menjelaskan, kegiatan launching ini bertujuan untuk mewadahi para pengrajin gerabah untuk memasarkan lewat showroom ini. " Kami ingin mewujudkan kawasan Jetis Panjangrejo ini sebagai sentra kerajinan gerabah dan kampung kuliner, jadi wisatawan sebelum menuju Pantai Parangtritis bisa mampir di sini menikmati sajian khas Pundong Bantul, " katanya.

" Ke depannya akan kami buat papan atau gapura untuk memudahkan para wisatawan mengunjungi desa rintisan budaya ini, " tambahLurah Daru Kuswara (rch)

Berbagi:

Pos Terbaru :