Bank Sampah Alam Lestari, Peringati Hari Bumi

DISKOMINFO - Dalam rangka memperingati setahun berdirinya Bank Sampah Alam Lestari Ceme Dukuh 2 Srigading sekaligus memperingati Hari Bumi, digelar Jalan Sehat, Minggu (23/4) dihadiri Lurah desa Srigading Wahyu Widada, SE, Carik Desa Ig. Krisdiyanto, SH. Kasi Pelayanan Jayeng Purnomo, tokoh masyarakat seperti St. Sugiarto, Jamin, Sarono, Mujiya, , Mujiman, Ketua RT 04 Slamet, Ketua RT 06 Eko Setiyono, Ketua RT 07 Sutanto serta warga masyarakat mulai anak, remaja, dan dewasa. Adapun rute yang dilalui adalah sepanjang jalan dusun mengelilingi empat RT. Usai jalan sehat dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Lurah Desa dan diserahkan kepada Direktur Bank Sampah Alam Lestari, Slamet sebagai ujud syukur setahun berdirinya Bank Sampah.

Dalam sambutannya, Wahyu Widada mengapresiasi kegiatan Bank Sampah Alam Lestari Ceme yang telah berperan aktif mengolah sampah menjadi berkah bagi masyarakat. Kemandirian warga Ceme selama setahun ini patut diteladani oleh pedukuhan lain di Srigading. Terkait hal tersebut rencananya pak Bupati Bantul akan hadir di Desa Srigading memimpin Peringatan Hari Bumi, Rabu (3/5) sekaligus Launching Bank Sampah di Srigading. Hari Bumi Sedunia merupakan hari pengamatan tentang bumi yang diperingati secara internasional setiap tahunnya pada tanggal 22 April. Hari Bumi pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan apresiasi dan kesadaran manusia terhadap planet yang ditinggali oleh manusia saat ini yaitu bumi. Pertama kali dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson, pada tahun 1970. Dia adalah seorang pengajar di bidang disiplin ilmu lingkungan hidup. Berbagai kerusakan lingkungan hidup di bumi telah menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup serta mengakibatkan terjadinya berbagai bencana alam seperti longsor, banjir, angin topan, kekeringan, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampak negatifnya pun akan dirasakan oleh manusia juga.

Direktur Bank Sampah Alam Lestari Slamet menjelaskan berdirinya Bank Sampah berawal dari keprihatinan beberapa orang yang melihat fenomena warga yang membuang sampah di pekarangan tetangga. Dari situlah muncul ide untuk mengelola sampah agar tidak merusak lingkungan. Pada tanggal 5 Maret 2016 diadakan musyawarah dan terbentuklah Bank Sampah Alam Lestari yang bertugas menerima dan memilah sampah setiap dua minggu sekali mulai dari segala jenis plastik, kertas, kardus, botol plastik, kaleng dan kaca. Setiap Minggu Kliwon diadakan pertemuan pengurus. Sampah yang terkumpul setiap dua bulan sekali dijual dan rata-rata mendapatkan uang lima ratus ribu rupiah.

Sampah yang terkumpul tak hanya dijual namun sebagian dimanfaatkan untuk dibuat berbagai barang kerajinan oleh beberapa ibu rumah tangga diantaranya Sutinem, Kanti Mulyani, Sudaryati, Mulyatinah, Novi Lestari, suyati dan asih yang telah mendapatkan pelatihan dari dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul di Pengklik Srigading 13 Februari lalu. Mereka mengikuti kegiatan pemanfaatan limbah pesisir dan dilatih membuat barang kerajinan, kata Slamet. Dan dari tangan terampil ibu-ibu Ceme ini tercipta piring dari bahan botol minuman, bunga dan dompet dari tas kresek, hiasan bros dari kain perca. Bank sampah Ceme juga mendapat bantuan alat pengepres dari Univertas Gajah Mada melalui Pemerintah Desa Srigading. Tiga Penasehat Bank sampah Alam Lestari Mujiman, Mujiya, Ngadiya serta pengurus yang terdiri Slamet, Sarmuji, Yoto Purnomo, Kultus, Hadi Jiwanto, bersama warga masyarakat bahu membahu dan konsisten menjaga kebersihan dusun serta mengubah sampah menjadi berkah pungkas Slamet. (diskominfo/sutanto)

Berbagi:

Pos Terbaru :