Pengrajin Bantul Harus Tanggap dengan Perkembangan Teknologi Informasi

View post on imgur.com

Industri kreatif yang dihasilkan oleh Pengrajin Bantul harus tanggap dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI);dan kemajuan yang ada dengan mengembangkan kreatifitas yang lebih maksimal, agar tidak tertinggal dengan yang lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kabupaten Bantul Hj Erna Suharsono saat menyampaikan sambutan Pembukaan Acara Workshop Penguatan Kelembagaan dan Strategi Industri Kreatif Menghadapi Pasar Global di Aula Pemda II Manding Bantul, Rabu (6/9).

Hj. Erna menambahkan, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan pelaku bisnis yang bergerak pada berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat. Untuk meningkatkan daya saing UMKM diperlukan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan inovasi pada desain.

Untuk memajukan keberadaan UMKM di Kabupaten Bantul, terutama menghadapi persaingan global, Dekranasda tahun ini sudah melakukan Musyarwarah Daerah dengan menyusun struktur organisasi kepengurusan periode 2017-2022 dan terbagi dengan berbagai jabatan yang mempunyai tugas pokok, fungsi (tupoksi) dan kewenangan sendiri.

Sementara menurut laporan panitia yang disampaikan oleh Kabid. Produk dan Industri Ir. Haris Supriyanto, M.MA pada Dinas Koperasi UMK dan Perindustrian Kabupaten Bantul pada acara worshop tersebut diikuti oleh 150 orang yang akan dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal 6-7 September 2017 di Aula Pemda II Manding Bantul. Untuk hari pertama diikuti 75 peserta yang terdiri dari unsur OPD terkait dan sebagian pelaku usaha dan hari kedua akan diikuti 75 peserta dari pelaku usaha yang ada di Kabupaten Bantul.

Pada acara worshop sebagai nara sumber diantaranya Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perindustrian Drs. Sulistyanto, M. Pd. dan Wakil Ketua Dekranas DIY Roni M Guritno, SH.

Menurut Sulistyanto mengapa industri kreatif dikembangkan, karena terbukti memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif dan memberikan dampak sosial yang positif pula.

Terkait dengn rancangan industri kreatif, kata Sulis, semua OPD mempunyai tugas sesuai tupoksinya seperti Bappeda bertugas dalam rancangan dana untuk kemajuan, pengembangan, penguatan industri kreatif, Dinas Kominfo terkait dengn IT, konten indutri berbasis IT, periklanan, Dinas Perdagangan terkait dengan mencarikan konsumen dan pemasaran dan bidang perdagangan. Kalau kecamatan terkait dengan pemetakan sentra pengrajin dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut Hj. Erna mengajak para pelaku usaha kerajinan kreatif yang hadir untuk selalu meningkatkan kreatifitas, inovasi dan menjaga kualitas produk, agar tidak mengecewakan pelanggan baik lokal maupun pelanggan manca negara.

Hj. Erna menghimbau pula bagaimana jika Batik Bantul nantinya bisa merajai pasar lokal maupun DIY. "Karena saat ini produk batik masih didominasi produk luar DIY seperti batik Pekalongan," terang Hj. Erna. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :