Hal ini membuat pedagang yang berada di Pasar Bantul sangat antusias menyambut kedatangan Bupati Bantul.
Dalam sambutan selamat datang Bupati Bantul menyampaikan, datangnya bulan Ramadhan akan menjadi penggerak perekonomian nasional yang luar biasa. Aktivitas jual beli masyarakat dipastikan akan meningkat, rata-rata income pedagang tentu akan lebih tinggi dari biasanya.
"Keberadaan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) harus bisa menjadi garda terdepan dalam menyikapi keadaan demikian. Inflasi menjadi salah satu indikator makro ekonomi yang sangat penting untuk menunjukan level kesehatan ekonomi masyarakat kita. Inflasi menunjukan pergerakan harga yang berkaitan erat dengan kemampuan daya beli masyarakat, sehingga secara tidak langsung inflasi juga mencerminkan level kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah," ujar Bupati.
Menurut Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA DIY Ir. Sugeng Purwanto, kegiatan monitoring harga khususnya 9 bahan pokok yang dilakukan oleh TPID DIY secara rutin dilakukan tidak lain adalah, suatu bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat khusunya terkait dengan tingkat harga yang ujungnya akan memberikan pengaruh kepada angka inflasi daerah.
Secara jangka pendek tentunya, menghadapi puasa dan lebaran khususnya, ini biasanya harga-harga cenderung beranjak naik. Namun demikian justru dengan kita bersama tim turun ke lapangan , harapanya memberikan pengaruh positif terhadap ekspetasi pasar. "Kalau toh ada kenaikan harga tentunya masih pada standar atau drajat harga yang wajar," katanya.
Sementara Kepala Bank Indonesia DIY Budi Hanoto menyambut baik terhadap sinergi ini dan kedatangan Bupati menunjukan komitmen yang sangat luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Bantul dan dari TPID DIY sangat mendukung. Kelancaran pasokan itu sangat diperlukan, karena memang tujuan ini adalah supaya masyarakat terjangkau terhadap harga bahan pokok walapun naik tetap terjangkau, distribusinya lancar dan kecukupan pasokannya memenuhi.
View post on imgur.com (ang)
