Syawalan Bersama Gubernur dan Wakil Gubernur DIY dengan Bupati dan Masyarakat Bantul

Diskominfo - Syawalan bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono ke-X dan Wakil Gubernur DIY Sri Paduka Paku Alam ke-X dengan Bupati Bantul dan jajarannya serta masyarakat Kabupaten Bantul tahun ini berlangsung di Pendopo Parasamya, Senin (25/6).

Acara syawalan diawali dengan doa yang disampaikan oleh Kepala Kementrian Agama Kabupaten Bantul Drs. Bukhari Muslim, M. Pd.I, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang dan doa kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DIY serta untuk semuanya lewat alunan tembang Kinanthi diiringingi dengan Gendhing oleh Tim Kesenian Karawitan Bantul dilanjutkan dengan persembahan Tari Golek Ayun-Ayun oleh Rini Kenes, Cs dari Dinas Kebudayaan Bantul.

Hadir pada acara tersebut diantaranya Bupati Bantul beserta istri, Wakil Bupati Bantul beserta istri, Jajaran Forkompinda Bantul, Ketua dan Anggota DPRD Bantul, Pimpinan BUMD/BUMN, Kepala OPD, Camat, Lurah dan Ormas se-Kabupaten Bantul.

Ikrar syawalan yang disampaikan oleh Bupati Bantul Drs. H. Suharsono didampingi oleh Wakil Bupati H. Abdul Halim Muslih, diantaranya menyampaikan permohonan maaf baik secara lahir maupun batin dari dirinya dan mewakili jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul beserta segenap masyarakat Kabupaten Bantul.

Dengan harapan semoga Gubernur dan Wakil Gubernur DIY beserta jajaran Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, juga jajaran pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bantul senantiasa diberi perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dalam menjalankan kewajiban sebagai abdi pemerintah maupun abdi masyarakat di Kabupaten Bantul ini.

Dalam sambutannya Gubernur DIY diantaranya menyampaikan terkait dengan hasil koordinasi antara Bupati Bantul dengan Gubernur DIY beberapa waktu lalu, bahwa ada beberapa usulan program pembangunan di Kabupaten Bantul yang dapat dibiayai oleh APBD dan Dana Keistimewaan, terutama terkait pengembangan potensi wilayah yang dapat dijadikan sebagai destinasi wisata.

Gubernur menyinggung tentang pengembangan Kotagede yang sangat potensial untuk dikembangkan, yang mana sebagian wilayahnya masuk wilayah Bantul, maka harus dikembangkan secara bersama-sama antara Kota dan Bantul.

"Dalam wacana kami, perjalanan lewat sungai yang dilakukan pada jaman Mataram menuju Segoroyoso yang pada saat itu merupakan kota penting, bisa dihidupkan lagi, dan bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata baru yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Untuk itu, kami mohon masukan lebih banyak tentang potensi daerah tersebut dari camat dan para lurah diwilayah tersebut, yang dalam wacana akan menjadi destinasi wisata baru dan akan diperdakan," tandas Gubernur.

Gubernur menambahkan terkait dengan akan dioperasikannya Bandara NYIA pada tahun 2019 nanti, tentunya Pemerintah Kabupaten Bantul harus lebih siap untuk ikut menyongsongnya. Karena ada beberapa jalur utama menuju NYIA melewati Bantul, maka mau tidak mau Bantul akan terkena imbas positifnya.

Pada kesempatan tersebut Gubernur mengundang lulusan pawiyatan pendidikan kebudayaan dan keistimewaan yang terdiri dari para lurah se-DIY termasuk Bantul untuk menghadiri acara syawalan yang akan digelar di Kraton Kilen besuk tanggal 26 Juni 2018.

Acara syawalan diakhiri dengan bersalaman dengan Gubernur DIY beserta GKR Hemas, Wakil Gubernur beserta istri dan jajarannya hingga selesai. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :