Menurut Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Drs. Tri Warno Admojo menyampaikan, perang terhadap penyalahgunaan dan peredaran Narkoba tidak boleh dilakukan dengan setengah-setengah, dan harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, baik instansi pemerintah maupun komponen masyarakat.
Sementara Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menambahkan, Masalah yang ditimbulkan oleh Narkoba akan terus menggerogoti bangsa dari hulu sampai hilir, dari generasi ke generasi dan menjadi ancaman terbesar bagi bonus demografi bangsa kita pada tahun 2030 nanti. Karena jika masalah Narkoba tidak kita tanggulangi maka bonus demografi penduduk kita akan menjadi beban bangsa, generasi muda sebagai estafet perjuangan bangsa akan dirusak oleh Narkoba. Hal ini menjadi ancaman serius terhadap eksistensi negara yang berdampak pada ketahanan nasional.
Lebih lanjut Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengatakan, dalam mengatasi permasalahan Narkoba diperlukan strategi khusus, yaitu keseimbangan penanganan antara pendekatan penegakan hukum dan pendekatan kesehatan. Pendekatan penegakan hukum bertujuan untuk memutus mata rantai pemasok Narkoba mulai dari produsen sampai pada jaringan pengedarnya. Sedangkan pendekatan kesehatan bertujuan untuk memutus mata rantai para pengguna Narkoba yang ketergantungan untuk mendapatkan perawatan atau rehabilitasi.
Dalam sambutanya Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih mengajak kepada semua untuk menyatukan kekuatan untuk bersatu dan bergerak melawan Narkoba demi mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, berakhlak mulia, maju dan jaya.
View post on imgur.com (ang)