Daging sapi yang disuplai keluar Bantul baik untuk dalam maupun luar DIY untuk satu hari saja, ada sekitar 30 – 40 ton daging sapi. Jumlah tersebut setara dengan 40-an ekor sapi dengan berat berkisar antara 800 kg hingga 1 ton per sapi. "Tingginya permintaan daging sapi membuat kami berfikir untuk mendatangkan sapi dari luar dan dipelihara untuk digemukkan" ujar ilham Ahmad (35), salah satu peternak sapi di Desa Segoroyoso, kec Pleret.
Harga daging sapi hidup yang dijual bisa mencapai Rp. 18.000 per kg. Sedangkan harga satu ekor sapi dengan berat sekitar 200 kg saja bisa mencapai Rp. 7.5 juta. "Jadi bisa dibayangkan besarnya keuntungan yang bisa didapat dengan menjual daging sapi ke pasaran" jelasnya.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Segoroyoso Sarjono Wiyoto yang mengatakan tingginya permintaan daging sapi membuat desa Segoroyoso kecamatan Pleret yang merupakan sentra penggemukan dan pemasok daging sapi terbesar di DIY kebanjiran pembeli. Terlebih mendekati hari baik untuk punya hajat bagi masyarakat Jawa atau Idul Adha untuk korban banyak permintaan hewan sapi.
Setiap harinya peternak sapi di desa tersebut mampu menjual 40-an ekor sapi. Sedangkan daging sapi yang disuplai ke berbagai daerah bisa sampai 34 – 40 ton perharinya. "Kita bahkan bisa mengendalikan harga sapi maupun daging yang dijual di pasar-pasar," ujarnya. (adm)