Posyandu, Garda Terdepan Andalan untuk Menghadapi Kompleksitas Tantangan Kesehatan

Berbagai macam tantangan kesehatan terus dihadapi Indonesia, termasuk Kabupaten Bantul. Ketika pandemi covid melandai, kini dunia kesehatan tengah berkutat pada penanganan demam berdarah hingga gangguan ginjal akut yang meresahkan.

Mengingat tantangan kesehatan yang terus berubah-uah, puskesmas maupun rumah sakit tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan sebuah lembaga atau institusi yang lebih dekat dengan masyarakat untuk menjalankan fungsi promotif dan preventif. Satu-satunya lembaga yang bisa diandalkan dalam hal ini adalah pos pelayanan terpadu atau posyandu.

Pentingnya keberadaan posyandu dalam pembangunan kesehatan sistematis yang tengah diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul ini disampaikan langsung oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat menghadiri Evaluasi Pengelolaan Posyandu tingkat DIY tahun 2022 di Posyandu Mekar I di Ngestiharjo, Selasa (25/10/2022).

“Posyandu merupakan institusi yang sangat penting dalam sistem pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul. Posyandu ini juga jadi garda terdepan dalam hal kesehatan masyarakat karena ada di setiap Padukuhan. Upaya-upaya promotif dan preventif (pencegahan) semua ada di Posyandu,” ujar Halim.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua Tim Evaluasi Pengelolaan Posyandu tingkat DIY, Dr. Sukamto, S.H., MH., Posyandu juga merupakan upaya sinergi layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

“Dalam posyandu, fungsi promotif dan preventif itu penting. Bagaimana memperbaiki gizi dan kesehatan, mengukur tumbuh kembang anak, menekan permasalahan stunting, mengontrol kesehatan remaja dan lansia, hingga pendidikan kesehatan,” tegasnya.

Kabupaten Bantul sendiri terus berupaya melakukan terobosan-terobosan agar Posyandu senantiasa menjalankan peran dengan efektif dan efisien. Sejak tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Bantul telah menggelontorkan dana sebesar Rp 50 juta tiap Padukuhan yang salah satu alokasinya diperuntukkan bagi Posyandu. Dengan demikian, diharapkan kader-kader di Posayandu dapat leluasa menjalankan program dengan baik.

Selain itu, kader-kader Posyandu diharapkan memiliki kompetensi mumpuni dan pengetahuan yang memadai ketika melaksanakan tugas. Oleh sebab itu, dilakukan uji kompetensi bagi 1.700 kader Posyandu di Bantul yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan. Harapannya, Posyandu-Posyandu di Bantul betul-betul dapat menjalankan fungsi promotif dan preventif di dunia kesehatan dengan maksimal.

 

 

 

 

Berbagi:

Pos Terbaru :