Hambat Dampak Inflasi, Bantul Ikuti Rakor dengan Pemerintah Pusat

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, secara virtual melalui aplikasi Zoom pada Senin (21/11/2022). Rapat Koordinasi ini dihadiri oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lembaga, Gubernur, Bupati dan Walikota beserta jajarannya di seluruh Indonesia.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karvanian tampil sebagai narasumber. Selain itu ada pula Andriko Noto Susanto yang merupakan Debuti Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto, serta perwakilan Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto.

Tito Karnavian  menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif yaitu 5,73 % pada quartal ketiga, angka tersebut sudah menunjukan performa yang cukup baik.  “Tingkat inflasi di Indonesia pada bulan Oktober turun sebanyak 0,25% dibanding pada September, jika dibandingkan dengan negara lain di dunia, akibat perang Rusia-Ukraina, Indonesia masih dalam kondisi baik,” ujar Tito.  

Faktor inflasi yang dapat terkendali yaitu pangan sebesar 6,76% pada Oktober lalu. Dari berbagai jenis komoditi pangan, beras yang menjadi kontributor tertinggi terhadap inflasi pangan, bahan baku yang lainnya seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah situasinya dapat terkendali bahkan ada kecenderungan deflasi. Yang perlu menjadi perhatian adalah Indonesia membutuhkan teknologi untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas serta peningkatan kecepatan distribusi antar wilayah, dan penguatan cadangan pangan nasional.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan secara nasional, cadangan pangan strategis hingga Desember besok cukup aman. “Terdapat 12 komoditas yaitu beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goring,” rincinya.

Pemerintah pusat terus mengoptimalkan program operasi pasar dan penguatan cadangan pangan guna mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pangan di pasar. BULOG memegang peran penting dalam kegiatan ini. Pemerintah daerah diminta untuk terus berkoordinasi dengan BULOG guna mengawal ketersediaan pasokan bahan pangan di pasar, agar tiga pilar ketahanan pangan yakni, ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas dapat dicapai. (Am)

Berbagi:

Pos Terbaru :