Simak Rekayasa Lalin di Bantul Pada Libur Idulfitri 1444 H

Bantul menjadi salah satu tujuan mudik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gelombang pemudik secara nasional diperkirakan mengalami kenaikan hingga 45% pada tahun ini. 

“Budaya mudik menjadi budaya nasional yang terus terjadi setiap tahun. Kenaikan jumlah pemudik menuntut kita untuk mampu memberikan pelayanan yang juga meningkat guna mewujudkan mudik aman dan berkesan,” ujar Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Berbagai skema kebijakan digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul Agus Budiraharja, S.K.M., M.Kes., dalam rakor pemantauan Hari Raya Idulfitri, pada Selasa (18/4/2023) menerangkan bahwa diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023 mendatang. Sementara puncak arus balik pertama terjadi pada 25 hingga 26 April 2023, dan puncak arus balik kedua terjadi pada 30 April 2023 hingga 1 Mei 2023. Pengaturan lalu lintas menjadi perhatian besar untuk menghindari kemacetan mengingat Bantul selain menjadi tujuan mudik juga menjadi tujuan wisata.

Terkait hal ini, Polres Bantul telah menyiapkan beberapa skema rekayasa lalu lintas yang mungkin dilakukan sesuai kondisi di lapangan. Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, S.I.K, menjabarkan beberapa rencananya guna mengantisipasi kemacetan khususnya di jalur-jalur wisata berikut ini:

  1. Jika didapati penumpukan kendaraan di jembatan Kretek 1, maka jalur kendaraan roda dua dan roda empat selain bus akan dialihkan melalui Sempalan Pundong dan keluar sebelum TPR Parangtritis.
  2. Jika terjadi penumpukan kendaraan  akibat arus balik wisatawan dari pantai selatan, maka rekayasa jalur kendaraan menuju arah utara akan dialihkan melalui Jembatan Kretek 2, menuju Simpang 3 Pengklik, ke arah Jalan Samas, melewati wilayah Bantul Kota, ke utara menuju Jalan Bantul.
  3. Kepadatan lalu lintas dari arah Bukit Bintang dan sepanjang Jalan Wonosari  akan diurai dengan memanualkan Simpang Ketandan
  4. Sementara itu kebijakan baru yang diberlakukan bersama dengan masyarakat kawasan Dlingo, bus dari arah destinasi wisata Heha Sky View yang ingin menuju ke wilayah Mangunan, harus mengambil jalur selatan melalui Imogiri, karena kondisi jalan rusak dan membahayakan. (Am)

Berbagi:

Pos Terbaru :