Jelang Puncak ARDEX 2023, Stadion Sultan Agung Disulap jadi Lokasi Simulasi Bencana

Geliat ASEAN Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 mulai terlihat di seputar Stadion Sultan Agung sejak Jumat (28/7/2023). Tenda-tenda posko mulai terbangun. Begitu pula dengan peralatan terkait kesiapsiagaan bencana lainnya. Pasalnya, Stadion ini bakal menjadi tempat dilaksanakannya simulasi bencana gelaran ARDEX 2023. Persiapan yang dilakukan cukup matang mengingat agenda ini melibatkan relawan dari seluruh negara di Asia Tenggara.

Tahun ini, ARDEX mengambil tema Menghadapi Ancaman Gempabumi Sesar Opak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Sebagaimana yang disampaikan Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat memimpin apel kesiapsiagaan dan gelar peralatan ARDEX 2023, kegiatan ini bagian dari uji respon kesiapsiagaan pemerintah terhadap kejadian bencana.

“ARDEX 2023 merupakan bagian dari uji respon kesiapsiagaan pemerintah terhadap kejadian bencana, terutama dalam rantai komando penanganan darurat. Selain itu, juga itu menguji seberapa efektif koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder ketika terjadi bencana, baik pemerintah pusat sampai pemerintah daerah,” bebernya.

Halim menambahkan, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak potensi bencana. Khusus Kabupaten Bantul, wilayah ini memiliki sembilan dari 13 potensi yang ada. Baik itu gempabumi, kebakaran, tsunami, longsor, banjir, hingga abrasi pantai. Potensi bencana ini membuat Bantul menjaga betul dua aset berharga yang dimiliki, yakni relawan dan budaya gotong royong.

Ketika gempabumi mengguncang Bantul 17 tahun silam, Bantul cepat bangkit karena gotong royong dan empati yang kuat antar sesama. Selain itu, Bantul menjadi salah satu wilayah dengan jumlah komunitas forum pengurangan risiko bencana terbanyak di Indonesia.

Bencana, sejatinya adalah pengalaman serta pembelajaran agar senantiasa bersiap terhadap sesuatu yang berpotensi mengancam nyawa, aset, dan penghidupa  masyarakat. Terutama gempabumi yang hingga kini menjadi bencana yang tak bisa terprediksi. Dengan demikian, mitigasi bencana harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko bencana. (Els)

Berbagi:

Pos Terbaru :