Sehubungan dengan hal itu maka kehidupan seni karawitan di Kabupaten Bantul yang selama ini masih berjalan sendiri-sendiri dan belum ada wadah sebagai media komunikasi, maka pada tanggal 11 Desember 2007 lalu telah dibentuk Komunitas Karawitan Bantul dengan tujuan untuk melestairkan serta mengembangkan seni karawaitan sebagai salah satu kekayaan seni budaya luhur bangsa
Hal tersebut disampaikan Drs. Trustho, M.Hum Ketua Komunitas Karawian Bantul ( KKB ) yang juga dosen Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta selaku panitia penyeleggara saat melaporkan pembukaan Lokakarya Karawitan bertema dengan berkarawitan kita bentuk masyarakat Bantul yang berbudaya dibuka secara resmi oleh Asisten Pembanguan Drs. Suryanto mewakili Bupati Bantul di balai desa Trimulyo, Jetis hari Sabtu ( 12/1 ) kemarin.
Bupati Bantul dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Drs. Suryanto antara lain mengharapkan melalui lokakarya karawitan dapat dihasilkan pemikiran-pemikiran baru mengenai upaya pelestarian serta pengembangan karawitan di Kabupaten Bantul, sebagai bagian dari upaya membentuk karakter bangsa bagi generasi muda melalui seni budaya sehingga akan tercipta manusia berkualitas yang cerdas berahklak mulia serta berkepribadian Indonesia.
Lokakarya yang diikuti 100 peserta dari seniman utusan 17 Kecamatan serta para pemerhati seni karawitan tersebut menampilkan pembicara Drs. Sumaryono, MA ketua Dewan Kebudayaan Bantul dengan makalah menumbuh kembangkan seni karawitan sebuah tawaran alternatif, seni karawitan bagi generasi muda oleh Pujo Wiyono seniman karawian dari Pundong serta menciptakan manajemen oranisasi yang handal di forum FKB oleh Drs. Gatot Mujiyono, MM ketua FKKB ( Forum Komunikasi Kethoprak Bantul ).
Lokakarya antara lain menghasilkan rekomendari untuk membentuk kepengurusan Komunitas Karawitan Kecamatan ( KKK ). Adapun untuk kepengurusan KKB terdiri dari ketua I Drs. Trustho, M.Hum, ketua II Drs. Sukirno, sekretaris Dra. Tri Suhatmini, M.Sn, bendahara Sriyono dan Suharyadi, SH. (bn)