Kecamatan Pandak Maju Lomba KSI Tingkat Prop. DIY

Kecamatan Pandak maju dalam lomba Kecamatan Sayang Ibu (KSI) Tingkat Propinsi DIY tahun 2010. Evaluasi oleh Tim Propinsi DIY dilakukan Rabu (10/11), dipusatkan di Dusun Pedak dan Balai Desa Wijirejo Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

Kedatanggan Tim Evaluasi dari Propinsi disambut oleh Wakil Bupati Bantul beserta jajarannya, Ketua PKK Kabupaten Bantul, Muspika Kecamatan Pandak, para tokoh, kader dam warga masyarakat se Kecamatan Pandak. Sementara Tim evaluasi yang berjumlah sepuluh orang dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY drg. Ninik Hekmatin, M. Kes.

Dalam sambutannya Ketua Tim Evaluasi Prop. DIYmengatakan bahwa bidang kesehatan, termasuk ASI eksklusif dan lainnya bukan saja tanggung jawab Bupati, Puskesmas, camat, lurah dan dukuh saja. "Program pemerintah dibidang kesehatan ini bukan lagi tanggung jawab Bupati, Puskesmas, camat, lurah dan dukuh saja, namun juga merupakan tanggung jawab masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu masyarakat harus ikut serta dalam pelaksanaan program pemerintah tersebut." katanya.

Pemerintah, kata Ninik lagi, sebetulnya hanya memfasilitasi apa yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat agar berdaya guna lebih tinggi. Ia juga menghimbau kepada semua camat di Kabupaten Bantul ini untuk dapat mengkoordinir pembangunan khususnya dibidang kesehatan di masyarakat agar mereka semakin mantap dalam peran sertanya untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.

Pada saat evaluasi tersebut kegiatan yang dilaksanakan ditingkat desa Wijirejo diantaranya donor darah oleh masyarakat, pembinaan ibu hamil resiko tinggi, suami siaga, bidang administrasi dan bazar hasil kerajinan tangan dan makanan oleh kelompok-kelompok usaha mandiri dan usaha kecil warga masyarakat.

Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan di dusun Pedak sebagai semple diantaranya kegitan pos yandu-BKB-PAUD, pos yandu lansia dan senam lansia beserta administrasinya.

Sementara dalam sambutan pelepasan Tim Evaluasi dari Prop. DIY, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bantul dr. Siti Noor Zaenab, M Kes. mengatakan bahwa setiap tahun pemerintah menunjuk satu kecamatan dari tujuh belas kecamatan secara bergantian mengikuti lomba yang diadakan di tingkat propinsi maupun pusat. "Sehingga setiap wilayah selalu berusaha tampil menjadi wilayah yang terbaik." katanya.

Di Bantul ini, kata Siti lagi, setiap tahun dilakukan evaluasi desa bebas empat masalah diantaranya bebas demam berdarah, bebas masalah kematian ibu melahirkan, bebas bayi lahir mati, bebas balita gizi buruk ditambah bebas tuberculosa (DB4MK). Unsur-unsur ini sudah meliputi unsur dari MDGs dunia, maka saat ini MDGs sudah masuk desa di Bantul ini. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :