Demikian dikatakan oleh Kepala Bagian Humas Bantul, Drs.Bambang Legowo, M.Si, saat acara berlangsung di Purwobinangun Pakem. Acara yang diberi label Gerakan Bakti Sosial (GBS) ini melibatkan semua Kepala Bagian, Dinas, Kantor, Camat, Lurah serta semua BUMN dan BUMD. Diperkirakan ada sekitar 900 orang yang terlibat dalam kerja bhakti ini, dan melibatkan juga 150 kendaraan roda empat.
Masing-masing personal yang terlibat dalam gerakan pembersihan debu membawa peralatan baik sekop, cangkul, ember, bagor, sapu dll. " Untuk menjaga agar tak terganggu pernafasannnya oleh abu vulkanik peserta juga memakai masker dan kaca mata, " kata Bambang Legowo. Sedangkan untuk lokasi pembersihan rumah warga diutamakan bagi rumah yang mengungsi di Bantul. Untuk kendaraan dan konsumsi peserta menggunakan dana swadaya sendiri-sendiri.
Sementara dalam acara tersebut Bupati Bantul Hj Sri Suryawidati mengatakan bahwa kerja bhakti massal ini sebagai wujud kepedulian Bantul terhadap sesama terutama warga Sleman. "Kita ikut prihatin dengan bencana yang terjadi dan sebagai ujud kepedulian, kita kerahkan aparat Pemkab Bantul untuk bergotong royong membersihkan abu merapi. Istilahnya tetebah biar masyarakat bisa kembali menempati rumahnya masing-masing, " katanya.
Sedangkan Bupati Sleman Sri Purnomo dalam acara penyambutan di Kecamatan Pakem mengaku sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan oleh Bantul sebagai wujud kepedulian terhadap bencana Merapi. "Semoga dengan kerja bhakti ini bisa menumbuhkan semangat bagi warga Sleman untuk kembali hidup normal, "katanya.
Selain kerja bhakti massal juga diserahkan bantuan bagi para korban Merapi, Mentawai, dan Wasior senilai Rp 50 juta. Acara penyerahan bantuan diadakan di depan Kantor Bupati Bantul Parasamya. Bantuan disalurkan lewat dompet peduli TV One. (nurcholis)