Program WoW Mantul, Harapan Besar Turunkan Angka DBD di Bantul

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman setiap tahunnya dan berpotensi menyebabkan kematian. Upaya pengendalian terus dilakukan, selain dengan gerakan preventif, baru-baru ini World Mosquito Program (WMP) bersama dengan Yayasan Tahija mulai mengimplementasikan hasil penelitiannya mengenai penggunaan wolbachia untuk menurunkan resiko perkembangbiakan virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypty. 


Penelitian yang telah dilakukan selama 10 tahun dan menghabiskan dana sampai 250 miliar ini akhirnya membuahkan hasil, Kabupaten Bantul menjadi lokus dari implementasi teknologi wolbachia ini melalui program Wolbachia Wis Masuk Bantul (WoW Mantul). Bupati Bantul, Abdul Halim bersama  WMP dan Yayasan Tahija meluncurkan program ini pada Selasa pagi ini (24/05) di Halaman Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 


Penggunaan wolbachia diklaim dapat menurunkan kasus DBD sampai dengan 77%.  Resiko yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi ini pun tergolong sangat rendah sehingga dapat diabaikan. Program WoW Mantul nantinya akan dilaksanakan di 11 Kapanewon, 38 Kalurahan, dan 519 Padukuhan dengan total paket ember berwolbachia yang akan diberikan sejumlah 19 ribu buah.  Ember ini nantinya akan dititipkan di rumah orangtua asuh, fasilitas umum, dan fasilitas sosial. 


“Warga Bantul harus percaya bahwa teknologi ini efektif jadi semua waga harus mendukung program ini, karena demam berdarah itu berbahaya oleh karenanya seluruh waraga harus bersatu padu untuk mesukseskan program WoW Mantul ini”, ungkap Halim dalam kesempatan tersebut. 
Sementara itu proses penitipan ember dalam WoW Mantul ini akan berjalan selama 6 bulan, dengan penggantian paket telur oleh petugas dilakukan selama dua minggu sekali. Setelah populasi nyamuk berwolbachia mencapai 60% akan dilakukan penarikan ember. 


 

Berbagi:

Pos Terbaru :