Musrenbang Kecamatan Berakhir, Wagub: Masyarakat Harus Guyub Rukun

Hari ini, Senin ( 25/2) Pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Sedayu, Kasihan dan Pandak. Di Kecamatan pandak dipimpin langsung oleh Sekda Bantul, Drs.Gendut Sudarto, Kd,BSc, MMA.

Menurut Kakan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kab.Bantul, Susanto, S.H, MM, ketika ditemui di Kecamatan Pandak mengatakan bahwa pelaksanaan Musrenbang juga akan berakhir hari ini. Banyak masukan dari desa ataupun kecamatan yang dirasakan lebih berbobot dan berkualitas. Sehingga 17 Kecamatan se-kabupaten Bantul sudah melaksanakan Musrenbang.

Keterlibatan dari Dinas/Instansi juga dirasakan lebih inten karena kehadiran para kepala Dinas/Instansi sendiri atau wakilnya yang satu level dibawah pimpinan karena dalam satu hari rata-rata dua atau tiga kecamatan melaksanakan Musrenbang, katanya. Pelaksanaan Musrenbang kali ini juga dikaitkan dalam upaya rekonsiliasi masyarakat yang akan dilaksanakan tahun ini.

Sementara itu pelaksanaan Musrenbang di kecamatan juga bertambah mantap setelah dihadiri langsung oleh Wagub DIY, KGPAA Sri Pakualam IX. Seperti Musrenbang yang berlangsung di Kecamatan Banguntapan, Sabtu lalu (23/2). Dalam kesempatan tersebut Pakualam mengajak warga masyarakat untuk kembali bangkit membangun. Dirinya yakin bahwa warga DIY sudah pintar dan lebih unggul dari daerah lain. Sehingga potensi tersebut patut menjadi modal dalam membangun masyarakat.

Selain itu masyarakat perlu hidup rukun secara bersama-sama karena bisa menjadi modal untuk hidup yang lebih baik dan berbudaya. Hidup dalam kerenggangan sosial serta saling bermusuhan bukan warisan budaya bangsa kita dan tidak akan pernah ada dalam masyarakat, katanya. Pendidikan di masyarakat perlu terus diperhatikan, bagi orang tua perlu terus mendorong putra-putrinya. Namun peningkatan pengetahuan bagi masyarakat juga terus dilakukan tanpa mengenal batas usia.

Sedangkan Wabup Bantul, Drs.Sumarno PRS mengatakan bahwa rekonstruksi harus selesai dalam 2 tahun. Hal ini sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain dan upaya percepatan pembangunan dan visi misi Projo Tamansari Sejahtera, Demokratis dan Agamis. Mei 2008 nanti juga akan bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Tahun ini Bantul juga punya gawe besar yaitu pemilihan Kadus dan Kades yang berlangsung serentak, diharapkan pemilihan ini akan menghasilkan pimpinan yang cakap dan diterima oleh masyarakat guna mengisi kekosongan pemerintahan desa.

Dalam Musrenbang kali ini saya berpesan agar tidak hanya berisi daftar keinginan dari masyarakat tetapi benar-benar skala prioritas. Mengenai rekonstruksi memang meninggalkan kerenggangan di masyarakat namun saat ini waktunya upaya rekonsiliasi dengan pedoman sabar rukun asah asih dan asuh serta dilandasi jiwa agamis, pesan Sumarno.

Sementara itu Camat Banguntapan Drs.Agus Sulistyo mengemukakan bahwa dana pembangunan di Banguntapan mencapai Rp. 16.781.600.000. Pembangunan yang akan dilaksanakan meliputi sektor-sektor seperti pemecahan masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan, industri dan kerajinan, tenaga kerja. Diharapkan masalah-masalah tersebut lebih tertangani dan dipecahkan agar masyarakat bisa lebih lebih sejahtera.

Pelaksanaan rekonstruksi pasca gempa diakui masih menimbulkan ekses kerenggangan di masyarakat sehingga masyarakat kurang guyub, rasa kesetiakawanan dan gotong royong mulai kurang. Untuk itu perlu upaya rekonsiliasi dalam masyarakat dan harus diujudkan dalam ikrar bersama tingkat dusun, desa, dan kecamatan, ungkapnya. (nurcholis)

Berbagi:

Pos Terbaru :