Produk kerajinan bisa jadi 'market'nya daerah untuk menarik masyarakat luar bertandang/berkunjung, sehingga daerah yang dikunjungi tersebut akan lebih dikenal dan berkembang. Batik Bantul sudah menasional bahkan menginternasional, dan menjadi pakaian wajib yang digunakan oleh pejabat, pegawai, masyarakat umum di seluruh Indonesia. "Kami salut atas kreasi putra Bantul yaitu batik khas Bantul yang sudah dikenal di seluruh Indonesia bahkan luar negeri. Untuk itu, kami ingin belajar dan bekerjasama dalam proses legalitas hak cipta hasil batik. Kabupaten Bintan yang juga telah menciptakan 12 motif khas daerah kami akan meniru Bantul sehingga memiliki batik khas daerah Bintan,"kata pimpinan rombongan DPRD Kab Bintan Joko Zakaria,SE.
Bantul mempunyai banyak hasil kerajinan yang juga menguatkan produk kerajinan Propinsi DIY. Desa-desa penghasil kerajinan yang potensial dikemas menjadi Desa Wisata, salah satunya desa penghasil batik yaitu Desa Wukirsari. Di desa wisata tersebut disediakan kain batik dan pakaian jadi yang siap dipakai. Selain itu, bagi pengunjung juga disediakan fasilitas untuk melihat proses pembuatan batik dan berlatih membatik. Untuk menghindari perebutan kreasi, Batik Bantul sudah melegalkan hak ciptanya dan dalam Festival Design untuk menunjukkan design batik kreasi Bantul. Untuk pengembangan model dan kreasi batik Bantul, pemerintah Bantul memberi fasilitas pelatihan pengembangan design, bekerjasama dengan pengusaha batik besar (Bale Batik), pengrajin yang sudah besar dihimbau untuk mendayagunakan masyarakat sekitar serta fasilitasi peminjaman modal dengan bunga lunak. (dew)