Semarak Perayaan Peh Cun Di Pantai Parangtritis Baru

Kirab JUT BIO dalam rangkaian perayaan Peh Cun yang dimulai pada pukul 11.00 WIB di Pantai Parangtritis Baru berlangsung sangat meriah. Sekitar 500 bregada berseragam merah sebagai pengiring menghidupkan siang. Atraksi barongsai di tepian pantai merupakan bagian dari kirab Jut Bio atau memadu tiga dewa keluar dari tempatnya berdoa. Siang itu, Sabtu (23/6) kawasan Mancingan Parangtritis menjadi pusat perayaan Peh Cun 2012. Lokasi yang Jumat (22/6) malam lalu juga digunakan sebagai lokasi pementasan fragmen tari Peh Cun. Selain beberapa tari tradisi Cina ada juga hiburan berupa seni tradisi Jawa, diantaranya Gejog Lesung, Reog Kethek Ogleng, Jathilan dan lain-lain. Menjelang tengah hari itu kawasan Parangtritis Baru Mancingan riuh oleh manusia. Area yang saban hari lengang, siang itu penuh sesak. Ruas jalan di kawasan itu seolah bersolek lengkap dengan aneka asesoris yang telihat di sana-sini. Bendera aneka warna dipajang di kawasan itu melambai diterpa angin pantai selatan yang terkenal kencang. Dentum gamelan pengiring barongsai menggema dari tepi pantai.

Menurut Ketua Panitia Aryanto,"dari kirab Jut Bio itu, hanya satu tujuannya, yakni melindungi manusia dari segala mara bahaya. Peserta kirab berasal dari sejumlah daerah, diantaranya, Yogya, Magelang Cilacap, Solo serta sejumlah daerah lainnya." Prosesi kirab Jut Bio diawali dari Mancingan Baru menuju Parang Endog. Mereka berjalan ratusan bregada menyusuri jalan konblok. Kemudian barisan itu turun ke tepian pantai di sisi timur dan berjalan ke barat menyusuri Pantai Parangtritis hingga di muka panggung sekaligus mengakhiri kirab.

Aryanto mengatakan,"dalam perayaan Peh Cun mendirikan telur tidak masuk dalam ritual ini. Namun tetap saja tradisi itu mampu menarik pengunjung. Mendirikan telur merupakan bagian dalam perayaan Peh Cun, hanya saja telur itu bisa berdiri karena antara bumi, matahari serta bulan berada dalam satu garis lurus." Termasuk Bupati Bantul Hj Sri Suryawidati tertarik untuk ikut mendirikan telur. "Saya tertarik mendirikan telur di tengah hari,yang merupakan bagian ritual Peh Cun. Saya mewakili pemerintah Bantul mendukung adanya tradisi ini,selain bisa jadi hiburan juga bisa memberdayakan masyarakat sekitar." Fenomena alam itu terjadi pada tanggal lima bulan lima tahun Imlek. Rangkaian perayaan Peh Cun masih manyisakan satu agenda yakni, lomba perahu naga di Bendung Tegal Canden Jetis Bantul, Minggu (24/6). (dew)

Berbagi:

Pos Terbaru :