Tahun 2015 dari Kota Hingga Desa Harus Siap Hadapi Pasar Bersama Asean

Sebenarnya pasar global sudah mulai beberapa tahun yang lalu, namun kita tidak merasa kalau saat ini sudah masuk pasar global atau pasar bebas dengan segala dampaknya. Bangsa yang sudah melakukan antisipasi pada beberapa tahun sebelumnya tentu tidak merasa berat mengikutinya, namun bangsa yang kurang dapat mempersiapkan untuk menyambutnya akan menghadapi berbagai kendala. Bahkan akan menjadi penonton globalisasi yang sedang berlangsung.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Sekdilu Pusdiklat Kementerian Luar Negeri Dr. Ben Perkasa Drajat saat menyampaikan sambutannya pada acara Sosialisasi Komunitas Ekonomi Asean 2015 bertempat di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya, Kamis (14/2).

"Sosialisasi Komunitas Asean ini bertujuan menghimpun produksi dalam negeri ke sebuah pasar tunggal yang akan menjadi bagian dari pasar besar di kawasan Asean yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan meningkatka standart hidup penduduk Asean yang terdiri dari 13 negara yang akan diberlakukan tiga tahun lagi mulai Desember 2015." kata Dr. Ben.

Pada acara yang dihadiri oleh anggota Fokompinda, Kepala SKPD dan pelaku UKM di Kabupaten Bantul tersebut Dr. Ben menambahkan bahwa kesiapan Indonesia untuk membentuk Komunitas Ekonomi Asean sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, karena jika tidak dipersiapkan sejak sekarang kita akan sangat ketinggalan dengan negara-negara anggota Asean yang telah lama mempersiapkan adanya globalisasi baik dibidang SDM, teknologi maupun ketangguhana UKM mereka. Tiga unsur yang sangat terkait dalam mempersiapkan Komusnitas Ekonomi Asean diantaranya modernisasi, Islam yang moderat dan kemajuan kaum wanitanya.

Semenatara sambutan Bupati Bantul yang dibacakan oleh Wakil Bupati Drs. Sumarno PRS diantaranya menyampaikan bahwa krisis yang berkepanjangan yang melanda negeri kita telah membawa dampak yang sangat besar terhadap pergerakan roda perekonomian Indonesia, baik sektor riil maupun sektor keuangan. Namun kita masih merasa optimis bahwa kerekonomian kita masih memiliki potensi besar untuk dapat berkembang melalui sektor usaha kecil dan menengah (UKM).

"Karena UKM telah terbukti, bahwa kegiatan ekonomi rakyat kecil yang merupakan bagian terbesar dalam kegiatan ekonomi masyarakat ini lebih dapat bertahan. Hal ini karena mereka tidak ketergantungan akan bahan baku impor maupun mengandalkan utang dalm jumlah besar sehingga tidak pernah terganggu oleh adanya fluktuasi mata uang global." jelas Sumarno.

Drs. Sumarno juga menjelaskan bahwa UKM merupakan bagian yang sangat penting di dalam perekonomian nasional, terbukti pula bahwa UKM dapat mengentaskan kemiskinan karena sebagian besar pelakunya adalah rakyat miskin. Disamping itu UKM juga dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih bersifat padat karya, melalui pengembangan usaha mikro potensi usaha yang terdapat pada masyarakat miskin dapat dikembangkan sehingga meningkatkan kemakmuran mereka.

Pada kesempatan tersebut dilakukan pula saling tukar cendera mata antara Kementerian Luar Negeri dengan Pemda Kabupaten Bantul dan acara diakhiri dengan diskusi. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :