Pemerintah Menyediakan Dana Sebesar 14 M Untuk Penyandang masalah Sosial Untuk Tahun 2013

Di tahun Tahun Anggaran 2013 ini Pemerintah Kabupaten Bantul menyediakan dana sebesar 14 miliar untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Kabupaten Bantul .

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantul Drs. Mahmudi. M Si. saat menyampaikan keteranganya pada acara Penerimaan Kunjungan Tamu dari Pemerintah Kabupaten Karang Asem Propinsi Bali bertempat di Gedung Induk Lantai III Komplek Parasamya Bantul, Jumat (26/4).

Dari dana tersebut, kata Mahmudi, diantaranya diberikan kepada siswa miskin yang tidak dapat membayar uang serkolah, warga miskin yang sakit tidak dapat membayar biaya rumah sakit di kelas 3, penyandang cacat, yatim piatu, orang jompo, anjal yang mau dibina, mantan tuna susila yang insaf ingin beralih profesi dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut ketua rombongan tamu Drs I Made Sosiawan Kepala Dinas Sosial kabupaten Karang asem saat menyampaikan tujuan kunjungannya mengatakan bahwa di daerahnya terdapat kurang lebih 151 gepeng di 2 desa. Terdapatnya gepeng di daerahnya tersebut karena tidak punya pekerjaan selain karena daerahnya sangat tandus serta mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang layak. "Kami berkunjung di bantul ini bersama dengan unsur terkait dengan penangana gepeng di daerah kami termasuk unsur Pol PP." Jelas Made Sosiawan.

Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Drs. Suyoto HS, M Si. MMA mewakili Bupati Bantul pada acara kunjungan tamu tersebut diantaranya menyampaikan bahwa selain terdapat gepeng yang sering beroperasi dipinggir jalan Ringroad sepanjang wilayah Bantul dan di jalan raya lainnya pada beberapa tahun yang lalu Bantul mempunyak satu dusun Karangrejek, karangtengah, Imogiri yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengemis di kota Jogja.

"Dengan adanya salah satu dusun yang warganya bermata pencaharian sebagai pengemis tersebut Pemerintah Bantul sangat prihatin dan berupaya untuk mengentaskan mereka dari profesinya yang tidak baik tersebut. Seperti memasukan Mahasiswa KKN untuk memberikan berbagai ketrampilan bermanfaat, mengarahkan anak mudanya untuk senang belajar dan bersekolah dan agar mereka mempunyai rasa malu sebagai pengemis dan generasi muda tidak akan lagi meneruskan profesi orang tuanya." kata Suyoto.

Saat ini, tambah Suyoto, Desa karangtengah sudah sangat maju atas perhatian pemerintah yang sangat aktif serta menjadi desa menghasil kacang mete yang berkualitas, budidaya ulat sutera serta menjadi daerah tujuan transmigrasi lokal.

Menurut Kabag Kesra Desa Karangtengah Yulianto, pada saat diskusi dengan tamu diantaranya mengatakan bahwa saat ini dusun yang dulunya menjadi setra pengemis, sekarang kondisinya sudah cukup maju serta ttinggal 4 orang yang masih mempertahankan profesinya sebagai pengemis. "Pemudanya saat ini sudah merasa malu jika disebutkan sebagai warga dusun pengemis." kata Yulianto. (Sit)

Berbagi:

Pos Terbaru :