Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret, terbentuk

Wilayah Kecamatan Pleret yang didalamnya terdapat situs Kerajaan Mataram Pleret, perlu membentuk yayasan yang mampu menyelamatkan warisan budaya tersebut. Dengan domotori Ir. R. Nurdiantoro selaku ketua diadakan lounching Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret (YWBP) di Lapangan Sultan Agung, Sabtu (25/5).

Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam IX mengatakan Kecamatan Pleret menjadi satu daerah dengan nilai historis tinggi dalam sejarah perkembangan Kerajaan Mataram Islam. Saat ini bekas kerajaan yang juga dikenal dengan Kerajaan Pleret hanya tinggal bekas reruntuhan, sehingga perlu diselamatkan dengan pendokumentasian sedini mungkin untuk menyelamatkan kawasan cagar budaya.

Penyelamatan kawasan tidak bisa sempurna dan berhasil tanpa melibatkan dan menempatkan masyarakat lokal sebagai subyek utama. Untuk itu semua pengurus yayasan harus saling bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat, sehingga pelestarian serta pengembangan warisan sejarah berjalan baik.

Ketua Panitia Ir. R. Nurdi Antoro dalam laporannya mengatakan Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret (YWBP) di Bantul berusaha menggali, mengenalkan, dan mempelajari dan turut melestarikan semua peninggalan budaya Mataram, khususnya Kraton Pleret beserta aspeknya. Beberapa kegiatan yang menyertai launching diantaranya diawali jumat (24/5) dengan ziarah ke makam Imogiri dilanjutkan mocopatan. Sabtu (25/5) pagi digelar kirab budaya yang diikuti 62 bregodo prajurit berasal dari Kraton Yogyakarta, Pakualaman, warga Imogiri, Kotagede dan Plaret sendiri. Jumlah peseta mencapai 6.000 orang

Kirab berangkat dari makam seorang dalang kesayangan Sultan Agung, yakni Ki Panjang Mas di komplek Makam Imogiri kemudian berakhir di Alun-alun Kraton Pleret. Kemudian malam harinya pentas wayang kulit semalam suntuk dengan Dalang Ki Suwondo Timbul Hadiprayitno, mengambil lakon Pandu Swargo.

Kegiatan ini didukung Fakultas Sejarah dan Ilmu Budaya UGM, Dinas Kebudayaan mupun Dinas Pariwisata, Balai Arkeologi maupun BP 3 YK (mw)

Berbagi:

Pos Terbaru :